Rabu, 24 Desember 2014

Bahagia itu Sebenarnya Sederhana

Hei....slmt bulan desember 2014!!, dan selamat Natal bagi yang mau merayakannya...hehe karena Natalnya masih dua hari lagi.

Hari ini, tepatnya malam ini aku ingin berbagi cerita tentang kebahagiaan. Ngomong-ngomong jika menyinggung kata bahagia, ada sesuatu perasaan yang nyaman dan damai dalam hati ini, baru baca sebuah kata "bahagia" saja hati ini langsung nyaman... hehe iya tidak?, kalau tidak semoga melalui tulisan ini hati pembaca dapat menjadi sedikit nyaman. 

Bahagia.... yak, akhir-akhir ini aku merasa bahagia, karena beberapa hal.
Pertama, aku merasa bahagia ketika melihat seorang anak kecil bahagia karena keinginannya dipenuhi atau dikabulkan atau mungkin juga anak kecil itu melihat kado terindah yang belum pernah dia temui sebelumnya, sebuah kado dari orangtuanya. Pengalaman inilah yang aku alami beberapa hari terakhir ini. 

Menjelang hari raya Natal biasanya kaum muda di sekitaran dusunku (di lingkunganku) akan mengadakan kegiatan usaha dana untuk menambah uang kas perkumpulan (organisasi) kaum muda gereja. Usaha dana yang aku lakukan bersama teman-teman selama 3 tahun terakhir adalah jualan topi sinterklas di beberapa gereja di sekitaran kota Jogja. Kami kelompok kaum muda ini berpencar datang ke gereja-gereja untuk menjual topi sinterklas sehabis perayaan misa selesai. Untungnya juga lumayan...hehe. Setahun terakhir usaha dana ini, kami tambah dengan berjualan pohon natal. Khusus pohon natal kami mempromosikan dagangan lewat sms atau FB. Hasilnya pun lumayan dan cukup untuk membuat tersenyum lebar di bibir kami. Dan tahun ini, usaha dana pun kembali aku lakukan, tetapi ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, khusus tahun ini usaha dana dikelola oleh dua orang dan bukan lagi kelompok kaum muda gereja, hal ini terjadi karena kesibukan dari masing-masing anggotanya. Tapi tidak masalah...karena tetap lumayanlah untuk menambah uang di dompet kami (dua orang) ini....hehe.
Ups tapi bukan tambahan isi dalam dompet yang membuat aku bahagia. tapi apa?...yaitu ketika aku bersama temanku mengantar pohon natal pesenan seseorang. Ada suatu kebahagiaan yang terpancar dan terlihat jelas di setiap tingkah laku seorang anak kecil yang menerima dan menanti pohon natal pesenan orang tua mereka. Anak tersebut begitu girang dan bahagianya, dia pun bersemangat untuk membantu kami (baca: aku dan temanku) untuk memasang pohon natal dan pernak-perniknya supaya terlihat indah.

Saat mencoba membayangkan lagi anak tersebut dan sedang mencari kata-kata yang tepat untuk mengisi tulisan ini, sesaat terbayang lagi masa-masa kecilku. Teringat jelas waktu itu, aku masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), dan orang tuaku membelikan sebuah sepeda kecil untukku. Betapa bahagia dan girangnya hati ini begitu melihat dan menerima sebuah sepeda dari orang tuaku. Sepeda kecil dilengkapi dengan sepasang roda kecil tambahan di dekat roda bagian belakang untuk membantu keseimbangan agar setiap anak yang menaikinya tidak akan terjatuh. Masih teringat jelas di dalam benak ini hingga sekarang, begitu menerima sepeda tersebut aku langsung menaikinya dan mengayuh sepeda tersebut mengelilingi ruang tamu di rumah bapakku. Tak puas hanya satu atau dua ataupun 3 putaran tapi sampai aku capek mengelilingi ruang tamu ku kayuh terus sepeda tersebut hahaha....lucunya aku waktu itu. Begitu juga ketika aku melihat seorang anak yang pertama kali melihat dan menerima sebuah pohon natal, begitu lucu sekaligus bahagiannya ia. Kejadian inilah yang membuatku bahagia, bahkan membuat senyumku lebih lebar dari saat aku mendapat uang dari usaha dana bersama temanku maupun bersama teman-teman kaum muda gereja. Hingga aku pun berguman dalam hati, bahwa bahagia itu sebenarnya sederhana atau bisa diperjelas bahagia itu bisa berawal dari hal-hal yang kecil dan sederhana.

Alasan yang kedua mengapa aku akhir-akhir ini merasa bahagia adalah....
Tepatnya hari Selasa, 22 Desember 2014. Pada hari itu aku membuka FB, dan melihat beberapa notifications, ada satu yang menarik hatiku dan membuatku sedikit tersenyum. Ada sebuah informasi bahwa tulisan yang ku kirim beberapa bulan lalu dalam lomba menulis pengalaman guru, sudah dipajang beserta profilku dan akan benar-benar dimuat dalam sebuah buku cerita pengelaman guru. Senangnya hati ini rasanya.... akhirnya tulisanku bisa diterima dan dimuat dalam sebuah buku. Mekipun sebenarnya aku pun pernah dihubungi bahwa tulisanku akan dimuat dalam sebuah buku sebelumnya, tapi perasaan saat membuka dan membaca pesan di FB benar-benar lain....hehe. Semoga aku tidak keblabasan bahagianya dan ke-GR'an ataupun menjadi sombong..
Dulu pernah mencoba mengirimkan sebuah pengalaman hidup di sebuah majalah rohani di kampus, tapi sayang tulisanku tidak pernah dimuat dalam majalah tersebut, mungkin memang tulisanku belum bagus waktu itu atau tidak lolos editan...hehe, tapi kemudian majalah itupun tidak pernah muncul lagi di kampus, hehe mungkin karena lagi krisis pengurusnya. Dan boleh juga, suatu saat akan aku tampilkan tulisanku yang tidak dimuat dalam majalah kampus tesebut, ceritanya sedikit lucu tapi tetap seru lho...hahaha....tunggu ya,...

Sempat juga mengirimkan sebuah pikiran atau sebuah ide di sebuah surat kabar tapi tidak pernah dimuat hehe.... dan pernah ingin mengirimkan sebuah pengalaman hidup di sebuah majalah rohani yang banyak terdapat di show room kanisius ataupun di gereja-gereja paroki tapi belum sempat sampai sekarang...semoga suat saat tercapai. Sebelum ada lomba menulis pengalaman guru ini pun ada sebuah lomba menulis untuk guru juga dan temanya juga masih seputar tentang pengalaman guru, tapi tidak lolos untuk dimasukkan dalam sebuah buku. Dari beberapa kegagalan tersebutlah, kini terbayarkan, dan kini aku merasa bahagia karena inilah pertama kalinya tulisanku akan dimuat di sebuah buku.... sungguh suatu kebahagiaan yang sulit diungkapkan deh. Aku ingin menulis lagi-lagi dan lagi. Mungkin boleh juga ya bermimpi jadi seorang guru sekaligus penulis... ya penulis sebuah buku. Suatu saat nanti aku ingin membuat sebuah buku. Semoga tercapai....hehe.... semuanya ku serahkan padaNya. :D
Yang jelas, "jika aku lemah maka, aku kuat...." hehe :D

Dan sekali lagi, bahwa bahagia itu bisa muncul karena hal-hal kecil, bahkan yang sangat kecil dan sering kita abaikan, yaitu kejadian-kejadian sehari-hari di sekitar kita.. jadi, mari kita nikmati hidup ini dengan lebih peka lagi, supaya kita tidak mudah setres dengan kehidupan ini....hehe karena bahagia itu bisa berawal dari hal-hal kecil.
Terimakasih BD 

Rabu, 12 November 2014

Belajar Menulis Puisi - Saat Mengajar Fisika

Hari ini tanggal 12 November 2014, pukul 22:12, saat aku tepat menuliskan coretan-coretan di blog ini lagi. Yak sekedar berbagi saja seperti biasa,
Hari ini pula listrik di dusunku mati... jadi saat menuliskan coretan di blog ini aku ditemani oleh pekatnya malam, hanya cahaya dari laptop saja yang menemaniku.... malas pakai lilin ataupun sejenis lampu emergency karena memang sekarang ini tidak punya lampu kayak gitu lagi. Dulu sempat punya tapi kini sudah mati. Mungkin karena telat nge-chargenya ataupun keseringan nge-chargenya..hehe.

Oy, dulu aku sempat pernah membaca sebuah buku pendidikan karya seorang guru Hj. Sriyanto, berjudul, "Sekolah itu Surga." Ada satu hal isi dari buku tersebut yang menarik hatiku. Penulis menjelaskan pengalamannya dalam mengajar, pernah membuat sebuah terobosan yang baru yaitu membuat puisi pada pelajaran matematika. Jadi, siswa-siswa diberi tugas untuk membuat sebuah puisi dengan bahasa matematika. Sesaat setelah membaca bagian ini pada buku tersebut, aku sempat merasa wow... ada sesuatu titik semangat untuk mengajar yang tiba-tiba muncul dalam diri ini. Yah, ada rasa semangat untuk menjadi seorang pendidik dan mulai yakin dengan pilihanku. Maklum waktu itu aku baru menginak semester akhir di bangku kuliah. Beruntung benar waktu itu aku mendapatkan buku itu, lewat sebuah acara seminar. Karena, setelah mendapatkan buku itu pula aku sempat mempunyai keinginan untuk melakukan hal yang sama "membuat sebuah puisi saat mengajar -fisika" seperti penulis buku tadi.

Dan tadi siang masih tanggal yang sama, aku sudah melakukannya, 
aku memberikan tugas ke siswa-siswa untuk membuat sebuah puisi fisika.
Meski waktunya mepet karena tugas untuk membuat puisi ini hanya 15 menit, tapi toh tetap berhasil sudah kulakukan....yeah....
Sejenak ku baca-baca lagi puisi karya siswa-siswaku. Lucu-lucu...dan ada juga yang mengharukan..
Di awal pemberian tugas membuat puisi, banyak siswa yang bingung, dan merasa aneh....hehe...
bahkan ada beberapa yang ternyata memang tidak suka membuat puisi.
Yak....tidak apa-apalah.... karena, memang setiap manusia itu unik, dan punya keistimewaannya sendiri-sendiri. Begitu juga dengan kesenangan dari masing-masing murid-muridku. Ada yang suka puisi, ada yang suka musik, ada yang suka main bola, dll.

Di awal pemberian tugas untuk membuat sebuah puisi tersebut sebenarnya aku janjikan juga ke siswa kalau di akhir pembelajaran nanti akan ku tunjukkan puisi karya ku....hehe
Tapi berhubung waktunya sudah mepet jadi belum sempat aku bacakan ataupun perlihatkan puisi karyaku to mereka... 
melalui blog ini aku mau menunjukkan puisi karyaku, meskipun sebenarnya tugasnya adalah membuat sebuah puisi dengan bahasa fisika, tapi jika dicermati baik-baik puisi ini belum sepenhnya memakai bahasa fisika.... namanya juga belajar....hehehe...
ini puisi tersebut . . .

Tahukah kalian?

Saat ada di antara kalian yang tidak masuk
Karena sakit atau karena ijin untuk keperluaan tertentu

Aku sebenarnya sangat sedih . . .
Jika nanti kalian harus mengeluarkan gaya yang besar untuk mengejar materi
Atau jika nanti usaha kalian tidak mencukupi untuk memahami materi yang kuberikan

Ingin ku bujuk dirimu untuk tetap tinggal di kelas
Saat melayangkan surat ijin kepadaku
Tapi apa dayalah aku ...
Diriku tak mengalami perpindahan sehingga usahaku pun sia-sia

Aku paham bahwa materi gaya, kecepatan, usaha, energi, atau apapunlah tentang fisika
Sebenarnya tak terlalu dibutuhkan untuk menjalani kehidupan ini
Karena yang paling utama adalah mau berbagi dan saling menyayangi satu sama lain

Ok . . .
Kalian tak harus menjadi seorang Einstein
Kalian tak harus menjadi seorang Newton
Tapi aku ingin kalian memahami fisika itu menyenangkan
Mungkin perlu banyak waktu untuk mulai menyukainya
Tapi tak masalah . . .

Karena seperti hukum pertama si Newton
Cinta itu tidak bisa dipaksakan tapi butuh proses
Layaknya sebuah gelas yang berada di atas kertas
Jika kertas di tarik cepat gelas tak mau ikut
Tapi jika kertas di tarik pelan gelas mau ikut

Dan mungkin guru fisikamu sekarang tak seperti yang kau harapkan
Seperti sebuah gaya gesek yang selalu menghambat gaya dorongmu
Tapi sadarlah memang dia bukan seorang Einstein
Dia hampir sama sepertimu saat ini
Dia tak terlalu menyukai fisika saat di SMA
Tapi ketertarikannya berubah 1800 terhadap kebenciaanya pada fisika
Mungkin memang belum sehebat Einstein, pak Sidiq ataupun pak Mario
Tapi apa salahnya jika kita belajar bersama
Untuk memahami fisika ini . . . .wahai teman-teman belajarku. . .

‘_‘ 12 November 2014


Sebuah puisi untuk murid-muridku (teman-teman belajarku).
Suatu saat aku ingin menunjukkannya pada mereka semua.
Semoga bisa....hehe

Yap, sekian coretan-coretan pengalaman mengajarku atau lebih tepatnya sepotong kehidupanku. Semoga berguna. GBU

Rabu, 15 Oktober 2014

Konsisten... Itu Sulit

Selamat bulan Oktober di tahun 2014.
Semoga di bulan Oktober ini pekerjaan kita semua lancar.

Kali ini saya mau membahas soal konsisten. 
Sepertinya sangat sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan, tidak semua orang bisa melakukannya. Kita lihat saja contohnya seperti klub sepak bola. Klub yang paling konsisten pasti akan menjadi juaranya, tidak percaya?, coba ikuti setiap pertandingannya. Dan klub yang paling konsisten yang pernah saya saksikan adalah Manchester United (MU) dengan pelatihnya yang luar biasa Sir Alex Ferguson. Meskipun sekarang pelatihnya sudah ganti dan klub ini tidak sekonsisten dulu saat Sir Alex Ferguson masih menjadi pelatihnya. Tetapi saya akui, meskipun saya bukan fansnya MU, klub itu benar-benar konsisten selama 20'an tahun. Selama 20'an tahun itu MU setiap musimnya hampir selalu menjadi juara. Jika saya dapat simpulkan, MU bisa juara terus selama 20'an tahun karena konsisten, baik konsisten dalam bermain, berlatih, gaya hidup, tidak pernah menyerah, terus bermimpi, tetap percaya, dll.

Konsisten, terus bagaimana dengan hidup kita?, Apakah kita sudah hidup dengan konsisten?, Konsisten hidup dengan apa yang sudah kita pilih sejak awal?, Konsisten dengan gaya hidup yang kita pilih?, Konsisten dalam mengejar mimpi-mimpi kita?, Konsisten dengan sikap kita?, dll. Jika mau tahu, saya menjalani hidup ini pun belum konsisten. Baik dalam mengejar mimpi, gaya hidup, pilihan hidup, dll., masih belum konsisten.

Saat ini, saya sudah menjadi seorang guru di sebuah sekolah. Dalam menjadi guru selama ini pun, saya akui belum konsisten. Belum konsisten dalam menyiapkan materi (karena, masih sering dan bahkan selalu baru bergerak menyiapkan materi satu hari sebelum mengajar), belum konsisten dalam menjadi teladan bagi siswa dan sesama (karena, biasanya hanya bisa ngomong doang, tetapi tindakan masih sama saja nol), belum konsisten dalam menjalani hidup ini (katanya mau terus dekat dengan Dia, sang pemilik hidup semua makhluk di dunia ini, tetapi kenyataanya masih saja sering menjauh dariNya).

 Hidup konsisten itu sulit ya ternyata, tidak semudah yang dilihat dan yang dikatakan. Klub MU saat dilatih oleh Sir Alex Ferguson sepertinya mudah sekali melakukan sesuatu dengan konsisten, tetapi setelah kita mengalami sendiri ternyata sulit banget untuk konsisten itu. Kunci dalam melakukan sesuatu dengan konsisten adalah mau berkorban atau istilah lainnya mau meninggalkan sesuatu yang menyenangkan menurut kita demi menjalankan sesuatu yang sudah kita janjikan sebelumnya. Nah yang paling sulit itu adalah meninggalkan hal-hal yang menyenangkan menurut kita itu, karena banyak sekali godaanya, nggih mboten?. Jika sudah berhasil mau berkorban meninggalkan hal-hal yang menyenangkan versi kita itu dijamin deh pasti hidup kita akan terus maju dengan konsisten.

Dalam menjalani hidup ini, jujur dengan sejujur-jujurnya, hidupku masih jauh dari kata konsisten, konsisten dalam menjalani hidup yang baik. Masih saja tergoda untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan menurut versiku sehingga ya, hidupku tidak maju-maju dengan lancar. Selalu saja ada kalanya sudah maju sedikit tapi eh, mundur lagi, dan males lagi. Dalam bahasa kristiani (bukan maksud untuk memamerkan agama tertentu dan bukan maksud untuk merendahkan agama lain) di dalam kitab suci ada tertulis, "Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam percobaan."
Apa sebenarnya maksud dari kutipan kalimat tersebut?
Menurut saya, dalam menjalani hidup dengan konsisten (konsisten dalam segala hal) itu pasti banyak godaannya. Untuk itu kita dimohon dan diharapkan untuk terus berjaga-jaga- menjaga diri kita - supaya tidak terjermus dalam percobaan yang akan menyesatkan dan menggangu hidup konsisten kita. Dan sering juga kita sudah menjaga diri, tapi tetap tergoda, terus bagaimana?, Kita sudah berusaha menjaga diri untuk hidup konsisten tapi tetap sulit karena seringnya kita masih banyak tergoda. Hal tersebut terjadi karena kita masih mengandalkan kekuatan kita sendiri. Coba kita baca lagi kutipan kalimat di atas, "dan berdoalah". Nah, itu karena kita belum menyerahkan segala masaah yang kita alami kepada-Nya. Kalau dengan kekuatan kita sendiri sulit dan tentunya pasti sulit, maka marilah kita serahkan segala persoalaan kita pada Tuhan. Dia pasti akan menolong kita untuk menghadapi segala macam godaan yang mengancam diri kita.

Sekali lagi, saya akui, hidupku pun belum konsisten masih sering tergoda. Dan semangat kata-kata di atas belum sepenuhnya kujalankan, tapi ayolah kita berjuang bersama-sama untuk hidup konsisten sesuai pilihan kita masing-maisng (tentunya hidup konsisten yang positif dan baik).
GBU Puooolll :D

Minggu, 28 September 2014

Kamu Tahu Siapakah aku Sebenarnya Tuhan

Halo.....hari ini tanggal 28 September... 

Di bulan ini ada satu hal yang spesial. Karena di bulan ini aku dilahirkan...Rasanya ada sesuatu yang menyemangati dan membuat ceria diriku kalau memasuki bulan September ini.

Tapi ada sesuatu yang membuatku kecewa dengan diriku sendiri di bulan September ini. Aku gagal melakukan nazar.ku dengan Tuhan, yah suatu nazar yang ku janjikan akan ku lakukan selama setahun penuh tapi gagal karena ini baru bulan ke-9. 

Tuhan kamu tahu siapa diriku sebenarnya. Saat aku memakai topeng dan menutupi kekuranganku yang paling jelek di depan orang lain. Engkau sudah tahu semuanya tentangku. Tak perlu ku tutupi, tak perlu ku memakai topeng atau penutup apapun Kamu sudah tahu siapa aku. Aku berpikir saat aku melakukan dosa, apa yang akan terjadi di depan sana?, Kadang aku takut, Tapi Kamu punya rencana untukku walaupun aku sekarang jatuh dalam lubang dosa.

Ku mencoba mencari sebuah inpirasi supaya aku bisa kembali ke arahMu.
Ku cari sebuah lagu yang dulu sempat membuatku merinding dan terharu saat mendengarnya.

Tuhan Engkau tahu siapa aku sebenarnya, Engkau tahu apa yang ada dalam pikiranku
Engkau tahu apa yang sedang aku pikirkan
Maaf Tuhan....

aku hanya pengen nyanyi menikmati lagu ini,...


Tuhan maafkan dosaku, aku salah.....

Selasa, 09 September 2014

September... Ceria :D - Semangat Mendidik dng Hati

Hei.... selamat bulan September di tahun 2014 ya.
Sudah lama aku tidak berbagi cerita di blog ini lagi, terakhir sebulan yang lalu ya. Sebenarnya pengen nulis, tapi kok rada ga enak pikirannya, masih banyak tugas jadi aku pending nulis cerita-ceritanya.

Ok, apa yang akan ku bagi kali ini. 
          Kali ini masih masalah pekerjaan yang ingin ku bagi. Bulan September, ya aku sudah mengajar di sebuah sekolah dari Juli sampai awal September. Lumayan, sudah mendekati UTS (Mid Semester) huhu.... boleh dong ya berbangga sedikit, "akhirnya aku melewati juga awal-awal ngajar di sekolah sebagai guru resmi."...hehe... pastinya banyak cerita-cerita seru selama proses ngajar. Dan akhirnya, di awal bulan September kemarin aku mengadakan Evaluasi pembelajaran (Ulangan) di kelas yang ku ampu. Belum pernah aku mengadakan Ulangan selama ini, hehe.. karena saat PPL dulu aku tidak sempat mengadakan Ulangan. Hehe lucu ya.... Tapi, aku menikmati setiap momen saat ulangan di awal bulan September kemarin. Para murid lucu-lucu, saat menghadapi ulangan. Jadi, berefleksi ni, dulu mungkin aku juga seperti mereka. Mereka yang kadang saat penjelasan materi pada santai, lucu, ternyata pas ulangan ada yang tegang dan grogi juga. hemm... aku juga pernah kok ngalami seperti kalian anak-anak didik.ku. Tetep semangat ya, kalian bisa.. ayo terus bersemangat belajar, jangan takut mencoba, dan jangan takut gagal. 

Meski dari 22 murid hanya tuntas 2 anak, tapi aku tetap bersyukur, akhirnya ada juga yang tuntas. Berarti ada juga siswa yang semangat mau belajar. Yang belum tuntas tetap semangat ya, aku akan mendoakan kalian semua. Yang belum tuntas sudah aku beri remidi. Remidinya pun aku buat yang gampang dan tidak memberatkan siswa. Aku sengaja memberi penjelasan dan pembahasan pada soal-soal ulangannya. Dan kemudian baru lanjut remidi, soalnya pun aku buat sama dengan soal ulangan, hanya aku ganti angka-angkanya saja. Hal ini bertujuan aku ingin mengecek apakah mereka benar-benar memperhatikan dan aku juga ingin mereka semakin paham setidaknya untuk soal-soal yang ada di ulangan/ remidi.

Ok kini, ulangan dan remidi sudah selesai. Hasil remidi baru saja selesai aku koreksi. Ternyata masih ada 3 anak yang belum tuntas pada remidi. Ok, tetap semangat anak-anak didikku. Ayo kalian pasti bisa. Aku akan terus mendoakan kalian semua. Mungkin ketiga anak yang belum tuntas pada remidi akan aku beri tugas. Karena waktu sudah mepet, di akhir bulan September nanti akan ada UTS. Padahal aku ngajarnya baru selesai Bab I doang. Target di awal sebelum UTS sebenarnya harus selesai 3 Bab. Tapi, apa boleh buat waktu sudah semakin mepet. Jadi, target aku kurangi, sebelum UTS nani harus selesai Bab ke-2. Tetap semangat apa pun yang terjadi, aku tidak boleh menyerah. Guru harus seperti semboyannya Bapak Ki Hajar Dewantoro, "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya bangun karsa, tut wuri handayani." Di depan guru harus memberi teladan, di tengah mengajarkan, dan di belakang juga harus mampu memberi dorongan/motivasi semangat untuk maju. Aku adalah seorang guru muda yang lagi belajar dan masih banyak hal yang harus aku pelajari, supaya menajdi guru yang baik bagi para anak didikku.
Selain semboyan dari Bapak Ki Hajar Dewantoro, aku pun tertarik dan terinspirasi dengan semboyannya Romo A. Mintara Sufiyanta, SJ., "rapuh tetapi dipanggil, tidak hebat namun setia." Ya aku adalah manusia yang rapuh punya banyak kekurangan, tapi aku mau setia mengajar, membimbing, dan mendidik anak-anak didikku dengan hati. Tuhan berkati aku ya dalam bekerja, supaya apa yang aku kerjakan sesuai dengan kehendakMu. Semangat mendidik dengan hati.
http://www.sekolahguruindonesia.net/galeri/galeri-foto

Sabtu, 02 Agustus 2014

Sudah Agustus, Ayo Semangat!

Tak terasa sudah bulan Agustus 2014. Dan sudah cukup lama aku tak berbagi lagi...hehe... kemarin di bulan Juli sempat beberapa kali membuka blog ini tetapi, ku urungkan niatku untuk menuliskan cerita-ceritaku, sedikit malas...hehe. Tapi, kini aku rindu untuk berbagi cerita-ceritaku lagi.

Di bulan Juli 2014 yang paling menggembirakan buatku adalah akhirnya aku diterima kerja disalah satu sekolah swasta di Jogja dan di bulan itu pula aku mulai mengajar di sebuah sekolahan. hehe yeeah.... :D
Aku benar-benar merindukan saat-saat seperti ini, "mengajar di sekolah". Meskipun di salah satu sudut hatiku ada banyak rasa grogi, takut dan masih banyak campuran rasa yang begitu menghantuiku. Namun aku tak mau menyerah. Aku tak ingin melewatkan masa-masa seperti itu dalam hidupku. Aku ingin menikmati masa-masa mengajar pertama kali sebagai guru di sekolah. Yah, aku ingin menikmatinya, menikmati setiap detik, menit, jam, hari, bulan, semester, dan tahun. Hehe yah.... aku kini tak peduli lagi dengan perasaan negatif yang semula dan kini pun masih kurasakan menghantuiku. Aku mau memulai pengalaman baru sebagai guru. Yah, sebuah profesi yang ku pilih sejak memasuki bangku kuliah. Meski sulit menjadi seorang guru itu, tetapi aku tak mau menyerah..... yah....aku tak akan menyerahhhhhhhhhh...... :D

Tanggal 14 Juli 2014 adalah saat pertama kali aku memasuki sebuah sekolah sebagai seorang guru, yah seorang guru bukan seorang calon guru lagi. Tanggal itu adalah hari senin, aku bersama teman-teman guru baru lain dan guru lama diperkenalkan di depan para murid sehabis upacara bendera. Grogi dan takut itu pasti, tapi aku pun ingin menunjukkan kepada para murid yah beginilah aku, seorang guru yang mempunyai kelemahan. Di hari senin itu juga aku mendapatkan jadwal mengajar. Karena, jadwal mengajar baru diumumkan pada hari pertama KBM (kegiatan belajar mengajar). Dan jadwal mengajarku adalah hari rabu dan kamis tanggal 16 dan 17 Juli 2014. 

Cerita pengalaman mengajar pertama kali sebagai guru, . .
Hari pertama KBM memang belum penuh jam.nya karena masih ada MOS dan juga pada hari itu bertepatan dengan bulan puasa (untuk umat muslim). Sekolah pulang lebih awal jam 13.00 WIB. Kebetulan aku diberi tugas untuk mengajar di kelas XI, dan kelas XI itu sudah mulai pelajaran awal, semacam pengenalan pelajaran gitu. Di pertemuan pertama sengaja, di bagian awal pelajaran itu aku gunakan untuk berbagi pengalaman dan cerita alasan memilih fisika, alasan suka fisika, dan alasan memilih profesi menjadi seorang guru. Di dalam cerita itu juga sengaja aku bagikan kepada para murid tentang kelemahan-kelemahanku. Hal ini bertujuan supaya di awal pertemuan itu para murid tidak menganggap aku adalah seorang guru yang super duper hebat, tetapi aku ingin mereka melihatku sebagai seorang guru yang punya banyak kekurangan dan kelemahannya. Yap entah kenapa aku memilih cara seperti itu, tapi pada akhirnya cerita pengalaman ini dapat berjalan dengan lancar. Dan aku berharap meraka "para murid" akan mengingatnya, bahwa seorang guru itu juga punya banyak kerapuhan. Setelah cerita pengalaman aku pun mulai pengenalan pelajaran awal dengan cara diskusi, dan diskusi kubuat dengan cara siswa ku bagi dalam beberapa kelompok. Diskusi memang cara yang ku pilih untuk mengajar karena aku ingin para murid mencari sendiri dahulu pengetahuannya dan di akhir pembelajaran baru aku akan memberi tambahan penjelasan. Cara mengajar diskusi ini aku gunakan juga di pertemuan kedua dan ketiga.  Dan tak terasa ternyata selama bulan Juli kemarin aku sudah mengajar sampai 3x. Dan yang paling membuatku senang akhirnya pembelajarannya pun berjalan dengan lancar. Meskipun sebenarnya juga tidak bisa dikatakan lancar karena toh tetap ada PR yang perlu ku benahi lagi dalam mengajar supaya aku nantinya bisa mengajar dengan baik. Karena, tetap masih banyak kekuranganku dalam mengajar. Tapi aku mau belajar dan tak mau menyerah. Oh ya, aku juga ingat buku karya-karya Romo A. Mintara Sufianta, SJ dan beberapa guru yang mengajarkan pentingnya seorang guru itu mengajar dengan hati. Ya mengajar dengan hati kepada para murid. Bukan hanya asal mengajar.

Aku ingin mengingat terus, "mengajar dengan hati". Kemarin sudah ku coba sebuah cara untuk mengenal para muridku satu per satu dengan cara, para muridku sengaja aku wajibkan mengumpulkan sebuah buku refleksi yang isinya tentang ungkapan perasaan selama mengikuti pelajaran pada setiap pertemuan atau ungkapan tentang perasaan batinnya. Para murid akan menuliskan buku refleksi itu di akhir pembelajaran. Meskipun belum semua murid mengumpulkan buku refleksi tetapi aku ingin membiasakan mereka menuliskan ungkapan perasaannya melalui buku refleksi. Aku ingin mencoba mengenal mereka satu per satu.

Yah itu adalah cerita pengalamanku selama bulan Juli kemarin. Kini sudah tanggal 2 Agustus 2014. Dan ini adalah hari kedua terakhir masa liburan lebaranku. Karena, besok tanggal 4 Agustu 2014, aku harus masuk lagi. Dan mulai tanggal 4 Agustus 2014 itu juga akan dimulai pengalaman yang sebenarnya menjadi seorang guru di sebuah sekolah. Karena, besok jam KBMnya sudah mulai penuh begitu juga kegiatan-kegiatan sekolah yang kemarin masih diliburkan pun besok akan dimulai. Semangat.... aku mau menikmati setiap pengalaman ini. Jika aku rapuh itu pasti, tetapi saat aku dalam lembah kelam, aku masih punya Tuhan. Dia akan selalu siap menolongku, Dia juga akan selalu siap menjadi bahu untuk sandaran tubuhku yang lemah dan rapuh. Ok..jadi, mari kita tatap hari esok dengan semangat dan kepercayaan bahwa Dia Tuhan selalu siap mambantu langkah kita.
GBU.....:D
 

Sabtu, 07 Juni 2014

Aku Mau Tetap Percaya PadaNya

"Ketika Tuhan menjawab 'ya' atas doamu, Ia tengah menguatkan imanmu,
Ketika Tuhan menjawab 'tidak', Ia telah menyediakan yang lebih baik untukmu,
dan Ketika Tuhan belum menjawab doamu, Ia ingin mengajarkanmu untuk bersabar."
(Yulia Murdianti)

Sebuah kutipan tulisan Yulia Murdianti dalam bukunya Life as the Real School, seri keempat buku Seri Inspirasi Guru. Bukunya masih ada terakhir aku lihat 2 minggu yang lalu di toko buku Kanisius. Aku yakin di toko buku lain juga ada, jika toko buku yang bersangkutan juga bekerjasama dengan Penerbit PT Kanisius. Sekilas info saja bagi yang tertarik dengan buku tersebut.

Aku tertarik dengan kutipan kalimat di atas. Kalimatnya yang sederhana dan mengena. Tanpa kita sadari ternyata kejadian seperti dalam kalimat di atas, sering di alami oleh kita. Dan yang paling sering kita lakukan adalah kurangnya kesabaran kita saat berdoa. Kita sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan dan dosa, pengennya doa kita cepat dijawab oleh Tuhan. Jika tidak segera dijawab hal yang paling sering kita lakukan adalah malas untuk berdoa lagi dan mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan. Adakah sebenarnya Tuhan itu? dsb. 

Entah karena faktor lingkungan keluarga ataupun lingkungan masyarakat, aku ingin percaya dan meyakini bahwa Tuhan itu ada, dan Dia selalu bersama dengan kita. Jadi, meskipun pernah dan sering Tuhan belum menjawab doaku, dan aku juga sering mulai malas berdoa. Tetapi selalu saja aku ingin kembali padaNya, aku ingin mempercayai Dia dan aku pun kembali berdoa lagi dan lagi. Rasanya hidupku ini karena anugerahNya, rasanya semua hal pahit dan manis yang aku terima dalam hidup ini semua berkat campur tanganNya. Jadi, aku merasa hidupku akan kembali nyaman, damai, dan tentram saat aku dekat denganNya. Aku merasa hidupku pasti akan gersang jika harus menjauh dariNya. Maka, setiap aku merasa marah dan malas untuk berdoa dengan Tuhan, di suatu titik aku pasti merindukanNya, dan aku pun akan kembali mendekat padaNya. Ya, aku harus kembali lagi padaNya, meskipun saat itu aku merasa tidak layak dan pantas di hadapanNya karena dosa-dosa yang ku perbuat.

Pernah aku menuliskan suatu cerita yang kuambil dari sebuah buku, coba kalian cek lagi jika ada yang belum tahu. Intinya dalam cerita itu mengajarkan pada kita bahwa hidup ini bukanlah suatu kumpulan peristiwa yang acak dan tidak pasti arah tujuannya, tetapi hidup ini merupakan gabungan beberapa peritiwa yang saling berkaitan satu sama lain. Percaya atau tidak. Tetapi aku ingin mempercayainya juga.
Pada saat kecil dulu, kira-kira saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku ingin sekali belajar gitar, aku ingin sekali punya gitar, aku ingin sekali bisa main gitar. Waktu terus berputar, keinginanku lambat laun mulai pudar karena, aku merasa hal itu sulit terwujud. SMP, SMA pun aku lewat, keinginan untuk bisa main gitar mulai memudar. Tapi, entah bermula dari apa, saat akhir kulaih saat masa-masa skripsi, aku ingin punya gitar dan hingga akhirnya aku dan adikku pun membeli sebuah gitar. Yah meskipun gitarnya tidak terlalu bagus tetapi gitar itu cukup untuk membuatku memulai menyambing mimpi-mimpiku yang sempat terputus. Aku pun mulai belajar main gitar dan kini meskipun masih belum pandai benar memainkannya aku sudah bisa main gitar. Yeah.... 
Aku sempat merasa seperti bermimpi saat merenungkan kembali peristiwa sederhana yang aku alami ini. Sebuah keinginan dan impian waktu kecil kini terwujud. Ada juga peristiwa-peristiwa kecil lain yang juga berawal dari keinginan dan impian dan akhirnya benar-benar terwujud. Meskipun itu adalah hal yang kecil dan mungkin orang lain menganggap hal biasa tapi bagiku hal itu adalah sebuah jawaban dari Tuhan. Ya, aku sempat ber-angan dan mempunyai keinginan dan kemudian Dia menjawabnya meskipun mungkin dalam waktu yang lama bahkan kita sudah mulai melupakan impian dan keinginan kita dulu.

Jawaban dari keinginan kecil-kecil dari Tuhan membuatku semakin percaya dan meyakini bahwa Dia sungguh ada dan hadir menyertai langkah kita. Sekian.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua. GBU :D

Selasa, 13 Mei 2014

Tak Perlu Takut, Mari Coba Lagi, Jangan Menyerah Karena Tepian Pasti Ada Kawan!

Mari dengarkan lagu asyik, menginspirasi, dan pasti akan membuat semangat yang mendengarkannya, apalagi yang lagi terserang penyakit galau (hehe) karena, kerjaan ataupun kegagalan yang sedang dialami. Ini lagunya dan videonya . . .
 

Jika, ada yang kurang puas dan ingin mendownload video itu, silahkan kunjungi alamat yang saya cantumkan, karena saya juga mendownloadnya dari sana, selaat menikmati dan selamat terinspirasi oleh Jkt48/ Vienda & billy.

Jujur, aku sebenarnya tidak terlalu suka dengan Jkt48, hehe bukan maksud untuk merendahkan pihak tertentu khususnya pihak Jkt48 ataupun penggemarnya. Mungkin karena aku lebih cenderung menyukai "musik-musik band", jadi aku tidak terlalu menyukai Jkt48. Tetapi entah kenapa, saat Jkt48 atau khusunya Vienda & billy/ Jkt48 lagi menyanyikan lagu itu aku langsung tertarik. Waktu itu kalau tidak salah aku dengar lagu itu dari sebuah radio, karena langsung tertarik khususnya dengan lirik-liriknya yang menyemangati, maka tanpa pikir panjang aku catat potongan-potongan lirik yang sempat aku ingat di Hp.ku, Dan tadi, aku begitu bersemangat untuk mencari video lagu itu di internet sampai akhirnya ku bagikan di blog ini, setelah mendapatkannya.

Bagian lirik yang membuatku terkesan dan paling ku ingat adalah di bagian refrenya, 

"Tepat di depan matamu ada sungai mengalir 
  Luas se-buah sungai yang besar
  Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras
  Tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah 
  Yaa, tepian pasti ada  
  Lebih percayalah pada dirimu
                  Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir
                  Cobaan sungai berat yang pedih
                  Walau tak berjalan baik
                  Walau terkadang tenggelam
                  Tak apa mengulangi lagi dan janganlah menyerah
                  Di sana pasti ada tepian
                  Suatu saat kau pasti akan sampai" (Vienda & billy/ Jkt48 - River)


Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras - tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah
Walau tak berjalan baik, walau terkadang tenggelam - tak apa mengulang lagi dan janganlah menyerah, Di sana pasti ada tepian.
 Yah... pasti ada tepian, tak perlu takut untuk mencoba, jika gagal ayo tak apa ulangi lagi dan jangan menyerah!

Aku di sini juga mau berbagi sebuah cerita, dimana harus kalian ketahui bahwa cerita itu sebenarnya jauh dari kata semangat seperti yang kutuliskan di atas ataupun seperti kata-kata di lirik lagu river.
Cerita tentang pengalama ngeles, cerita ini pernah ku singgung di cerita-cerita sebelumnya, tetapi mungkin memang belum detail. Kali ini aku akan menceritakannya lebih jelas lagi.

Waktu itu aku ngeles akan IPA kelas  XII SMA yang mau menghadapi ujian nasional. Karena, tingkatnya kelas XII dan sudah mau UN, maka soal-soalnya pun mencakup keseluruhan selama di SMA, yaitu dari kelas X - XII. Yah karena cakupan soal-soalnya itu sangat banyak, aku pun terbebani sebenarnya saat ditawari untuk ngeles anak tersebut. Perlu diketahui sebenarnya masih banyak soal-soal yang belum ku pahami dan ku mengerti dengan betul, apalagi jjika harus ngeles seorang anak yang akan menghadapi UN. Tetapi yang pertama kali terpikirkan oleh ku adalah aku harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya tak peduli pengalaman itu nantinya akan menyenangkan atau mengecewakan. Aku pun menyanggupi untuk ngeles.

Dan pada akhirnya yang terjadi selama proses ngeles anak itu, banyak soal-soal yang tidak mampu aku terangkan dengan baik dan jelas karena, ternyata begitu banyak materi yang ku lupakan. Dan yang paling membuatku makin grogi adalah aku sebenarnya belum mengerti benar dan paham benar soal-soal tersebut. Mungkin tidak semua soal sih tapi, menurutku soal yang belum mampu aku jelaskan dengan benar lebih banyak daripada soal yang ku kuasai. Hingga, sampai ke pertemuan les yang ketiga, aku coba tawarkan pada adik itu, "gimana dik mau lanjut les lagi atau tidak?, kalau mau lanjut tolong besuk ditetapkan hari lesnya ya, supaya aku bisa persiapan dahulu. Atau seandainya tidak dilanjutkan juga tidak apa-apa, karena aku juga kasihan sama kamu'e." Begitulah kata-kata terakhirku pada adik/ anak itu. Aku memang sengaja memberikan penawaran supaya tidak membuat kecewa lebih lanjut pada anak itu. Dan akhirnya, aku tidak lagi dihubungi anak itu untuk ngeles lagi. Hehe... ok, tidak apa-apa ini semua harus aku terima dengan lapang dada dan tetap semangat itulah pikirku.

Tetapi, meskipun maksud dan keinginan pikiran ingin tetap maju dari kegagalan ngeles waktu itu. Ternyata ada setitik luka kecil yang masih tertinggal dalam hatiku, setitik luka itu adalah rasa malu. Ya rasa malu, ternyata aku malu karena gagal menjelaskan dengan baik kepada anak itu. Efek malu ini ternyata terus menghinggapiku dalam perjalanan langkah ke depan. Ada perasaan malu jika aku nanti ketemu dengan anak itu. Dan yang lebih parah ada perasaan malu yang luar biasa jika aku harus ketemu teman-teman anak itu. Yah waktu itu aku pernah cerita sedikit pada anak itu, bahwa aku kenal dengan temannya pada sebuah acara di gereja di parokiku. Tapi, ngomong-ngomong kenapa aku merasa malu? Jawabannya coba ku cari dan akhirnya ku temukan. Aku tidak ingin direndahkan aku tidak mau dipandang rendah, aku tidak mau terlihat begitu bodoh. Yah... mungkin itu beberapa alasan kenapa aku malu. Aku tidak mau terlihat bodoh dan kemudian aku tidak mau dipandang rendah. Just it!. 

Efek rasa malu ini ternyata terus menyelimutiku, hingga aku mandek atau malas lagi untuk aktif di salah satu kegiatan pendampingan PIA di paroki di gereja tempatku. Dan hal ini pun berimbas pada anak-anak/ kegiatan PIA di lingkungan wilayah tempatku, walau memang tidak terlalu terasa dan terlihat, tapi aku merasakannya, meskipun itu hanyalah salah satu faktor kecil, imbas mandeknya kegiatan PIA di wilayahku.  Yang ku rasakan aku ingin mengindari ketemu dengan temannya anak yang aku les itu. Huh.... kenapa dengan diriku? 

Mari mendengarkan lagu river lagi dan bernyanyi bersama . . .
". . . Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras
  Tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah 
  Yaa, tepian pasti ada  

  Lebih percayalah pada dirimu
                  Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir
                  Cobaan sungai berat yang pedih
                  Walau tak berjalan baik
                  Walau terkadang tenggelam
                  Tak apa mengulangi lagi dan janganlah menyerah
                  Di sana pasti ada tepian
                  Suatu saat kau pasti akan sampai"

Tidak perlu ketakutan walaupun kau harus terpisah.
Yaa tepian pasti ada.
Tak apa mengulangi lagi, mencoba lagi, dan jangan menyerah
Di sana pasti ada tepian kok, ayo...!
Suatu saat kau pasti akan sampai...ayo....jangan menyerah!.

Huh...tak perlu takut gagal, tak perlu takut diremehkan dan dipandang rendah. Karena, masih ada satu orang yang percaya padamu yaitu Tuhan. Dia adalah satu-satunya yang paling mengerti dirimu. So'. . 

"Jadilah nekad dan coba lemparkan!"... 

Satu hal keinginanku aku ingin mencoba lagi, aku ingin nekat dan mencoba mencari lagi pengalaman-pengalaman lagi. Aku mau maju aku mau melanjutkan mengejar mimpiku. 

Mari teman-teman kita bangkit dari keterpurukan ataupun kegalauan kegagalan dan lanjutkan lagi mengejar mimpi-mimpi kita. Tuhan masih setia menjaga dan mendampingi langkah kita.

GBU :D

Jumat, 09 Mei 2014

Aku Belum Ketrima Lagi Untuk Menjadi Guru di Sekolah - Sabar :D

Hari rabu, 7 Mei 2014 kemarin aku mendapat informasi hasil tes Perekrutan guru IPA di suatu sekolah SMP di Yogyakarta. Hasilnya sayang sekali, aku belum beruntung lagi - aku belum ketrima jadi seorang guru yang mengajar di suatu sekolah. Huh... sedih memang, apalagi sekolah itu sudah lumayan dekat dari rumah, karena sekolah itu masih satu daerah Yogya hehe, tapi apa boleh buat, semua tetap aku terima dengan lapang dada dan tetap aku syukuri. Terimakasih Tuhan atas semua pengalamannya kemarin saat mengikuti tes, aku yakin pengalaman itu akan sangat bermanfaat buatku untuk menapaki jalan ke depan. Aku yakin Engkau pasti punya maksud dan rencana indah untukku, jadi, kegagalanku kemarin pasti akan ada gantinya lagi nanti, aku yakin Engkau sudah mempersiapkannya. Ya setidaknya itulah yang aku lakukan selama ini, aku tetap mau percaya padaNya.

Ambil positif lainya, mungkin Tuhan juga ingin aku untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya lagi sebelum benar-benar menjadi guru di sekolah nanti. Ok, aku akan melanjutkan langkahku ke depan lagi. 

Memang jujur sekolah kemarin adalah suatu sekolah Yayasan. Seperti cerita-ceritaku sebelumnya di blog ini, aku disuruh oleh PakLik.ku untuk mencoba tes CPNS. Jadi, sebenarnya saat mau dan saat mengikuti tes kemarin sempat ada keragu-raguan dalam diriku. Huh... baiklah, besok aku mau mencoba yang tes CPNS, semuanya ku serahkan padaNya, hasil akhir ku serahkan padaMu Tuhan.

Ada kebimbangan dan kekhawatiran dalam diri ini, karena usia sekarang semakin bertambah, tapi, aku mau tetap semangat dan tak perlu takut akan hidupku ke depan atau apa yang akan terjadi dengan hidupku nanti, yang pasti Tuhan selalu menuntun langkahku dan aku tak perlu takut dan bimbang. Tetap semangat, terus mencoba, tak perlu takut akan kegagalan, karena Tuhan selalu membimbingku.
"Kemana pun ku berjalan
Langkah Tuhan selalu berada di depanku
Dia menjaga langkahku
Agar kakiku tak tersentuh batu.

 Dia Bapa yang baik
Dia Bapa yang setia
Dia mengenal hatiku
Tak pernah tinggalkanku" (James Celosse - Burung nazar)

BD :D

Sabtu, 26 April 2014

Berbagi Hobi - Nonton Bola di TV & klub Idolaku

Hey...hey...hey... aku muncul lagi.
Kali ini aku mau bercerita dan berbagi tentang hobi.ku yang selama ini (dalam blog ini) belum sempat aku bagi. (Semoga nantinya dapat berguna dan bisa jadi bahan pertimbangan buat para cewek yang mau jadi pendamping hidupku hehehehehe......bercanda, tapi tetap serius haha :D).

Sejak kecil, tepatnya sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), aku menyukai sepak bola. Saking sukanya pada sepak bola, dulu hampir setiap sore di kampung atau setiap pagi sebelum pelajaran di mulai ataupun setiap jam istirahat pelajaran aku sering bermain sepak bola bersama teman-teman. Kesukaanku pada sepak bola pun merembet pada tontonnan acara di TV. Hampir setiap ada acara sepak bola di TV, aku pasti nonton. Tetapi uniknya, aku tidak menjagokan klub manapun dalam pertandian di suatu liga. Intinya dalam otakku waktu itu adalah yang penting aku nonton bola. bola, dan bola...hehehe.

Kejadian aneh dan unik ini tetap berlanjut sampai memasuki bangku SMA. Hingga di suatu hari ada seorang teman SMA yang mengku fansi.nya MU, bertanya kepadaku, "Nggar, klub favoritmu apa.e, kwe njago klub apa.e?." Aku bingung mau menjawab klub apa, selama ini ak tidak menjagokan klub manapun dan hanya menikmati acara sepak bola dalam TV, ya hanya itu. Pertanyaan tadi tidak langsung aku jawab, aku masih bingung menentukan klub jagoanku, sambil aku berusaha untuk mencari-cari setiap memori dalam otakku, kira-kira aku akan memilih/ menjadi fansnya klub apa ya?.
Entah berawal dan bermula dari apa, saat menonton bola di TV, aku dulu sempat takjub dengan gaya mainya si "Owen" yang kala itu masih membela klub Liverpool. Mungkin karena Owen berbadan kecil kayak badanku makanya, aku pun sempat terkesima dengan permainannya. Dan dari alasan itulah aku pun bisa menjawab pertanyaan teman SMA.ku tadi. Sejak saat itulah aku putuskan untuk menjadi fansnya klub Liverpool. Hingga kini. 

Ada hal-hal yang aneh seketika aku bisa menjawab pertanyaan teman SMA.ku. Gaya.ku nonton bola di TV jadi berubah drastis. Aku yang dulu asal nonton bola dan yang penting nonton bola, akhirnya berubah, yang aku tonton hanya Liverpool. Aku seperti harus tahu seluk-beluk klub favoritku ini. Hampir semua jadwal pertandingan Liverpool di TV aku tonton, aku pun banyak mencari sejarah-sejarah yang berhubungan dengan Liverpool supaya aku tidak memalukan saat ditanya, "Siapa sajakah legenda liverpool?", misalnya. Karena, jujur setelah aku berhasil menjawab pertanyaan teman SMA.ku tadi, ternyata temanku mengajukan pertanyaan selanjutnya kepadaku, "Siapakah pelatih Liverpool saat ini (2004)?", katanya, dan aku hanya kembali terdiam tidak bisa menjawabnya. Untuk itu hal-hal yang berhubungan dengan Liverpool aku baca, berita harian dan mingguan klub ini aku ikuti lewat membaca koran-koran di perpustakaan sekolah. 

Ada hal yang paling berkesan bagiku saat menonton Liverpool di TV. Saat itu masih SMA, tadi aku bercerita hampir setiap pertandingan Liverpool di TV aku tonton, dan tak terkecuali pertandingan Liverpool di arena liga Champions. Karena, pertandingan liga Champions disiarkan dini hari di TV, maka aku pun rela memasang alarm supaya bisa membangunkanku untuk menonton dan mendukung klub favoritku itu. Untuk menjaga kondisi badanku, siang sehabis pulang sekolah aku paksakan untuk tidur lama, supaya malam dan dini harinya nanti bisa bangun untuk melihat Liverpool. Hal-hal dan kejadian-kejadian itu sungguh membuatku nyaman dan bersemangat dan begitu mengesankan. hehe...  Bangun pagi sebelum keluargaku pada bangun dan mendukung klub favorit mempunyai kesan tersendiri buatku. Sungguh waktu dan kesempatan yang tak terlupakan.

Tetapi ada hal yang mengharukan bahkan sampai sekarang. Waktu itu ada seorang teman SMA juga yang sama-sama mengidolakan Liverpool. Dia bertanya kepadaku, "Nggar kwe duwe kaose liverpool ora?." Dengan sedikit malu aku pun menjawabnya, "ora?." Katanya lagi, "lha pye pendukug Liverpool kok ra dwe kaose?." Hehehe... dan jawabku tetap mantab meskipun rada malu, " yo ben aku mendukung Livepool dengan hatiku kok, soal kaos gampang." hehe itulah jawabanku waktu itu kurang lebihnya yang masih aku ingat dan kenang sampai sekarang. Ada lagi kejadian yang membuat galau berkepanjangan waktu mendukung Liverpool, adalah ketika Liverpool sedang kalah dan waktu itu aku sudah rela bangun pagi demi Livepool. Karena terbawa saking sedihnya, aku pun malas untuk pergi ke Kampus (kali ini aku sudah duduk di bangku Universitas...hehe), aku hanya tidur sampai siang...hehe itu juga merupakan kenangan saat aku masih kuliah.

Setiap hari aku berharap dan percaya bahwa Liverpool akan juara liga lagi, aku sudah menunggunya lama banget sejak SMA hingga kini. Dan kini Liverpool berada di papan teratas pemimpin klasemen sementara liga Inggris. Aku berharap Liverpool terus fokus dan semangat bermain dan yang paling penting bermain baik hingga akhir musim. Tetapi, jika kenyataanya Liverpool gagal lagi juara liga, aku tetap masih setiap mendukung kalian the Reds! smngt..... itu salam dariku.

Hal yang paling aku impikan sebagai fans Liverpool, adalah bisa nonton langsung pertandingan Liverpool di stadion Liverpool- Anfield....;D
Haha begitulah sedikit berbagi tentang hobi dan klub favoritku....

salam dariku :D
anandautama04.blogspot.com
http://indonesia.liverpoolfc.com/news/latest-news/berharganya-para-suporter-di-mata-luis-garcia

naufal-juniardi.blogspot.com



Hidup akan Terus Berjalan - Selamat Jalan Simbah (Simbok) ku

Hey . . .
Aku mau berbegi cerita sedikit tetang seorang nenekku, biasanya aku memanggilnya "Simbok" (bahasa jawa). Tepatnya hari Rabu, 16 April 2014, beberapa hari yang lalu simbok.ku telah berpulang ke sisi Tuhan. Sedih memang tapi hidup harus terus berjalan. Ada suatu kebahagiaan  yang kurasakan meskipun simbokku telah meninggal, dan bukan maksud aku bahagia dengan kehilangan simbok. Tetapi karena, sebelum meninggal ini simbok menderita kanker. Aku selalu berharap bahwa simbok bisa terbebas dari penyakit kankernya. Ya berharap pada Tuhan tentunya...hehe. Dan mungkin berpulangnya simbok kali ini adalah sebuah jawaban dari Tuhan, untuk membebaskan simbok.ku dari penyakit kankernya. Aneh memang, dan sulit bisa diterima. Tetapi aku tetap percaya, meskipun ini sebuah hal yang aneh. Tuhan telah menjawab doaku, sekarang simbokku telah terbebas dari kankernya dan bebas dari penderitaan hidup. Aku percaya sekarang simbok sudah tenang di sana bersama Tuhan. Aku mau percaya, Tuhan punya caranya sendiri dan Dia tahu cara yang terbaik bagi umatnya. Selamat jalan simbok. Doa.ku selalu menyertaimu. Apapun rencanaMu Tuhan, meskipun terkadang menyakitkan bagiku tetapi aku percaya hal itu merupakan jalan terbaik bagi umatmu, karena, Engkau tahu segala-galanya. Terimakasih Tuhan.

Meninggalnya simbokku kermarin juga mengiatkanku akan kehidupan ini. Kehidupan ini hanya sebentar. Simbok.ku telah berpulang, yang tua sudah berpulang. Orang tua.ku kini adalah orang tertua dalam silsilah kehidupanku. Tidak berapa lama lagipun aku akan menua. Hehe itu pasti. Inilah kehidupan, kita yang masih hidup di dunia ini, diibaratkan sedang mengantri untuk menunggu panggilan dari Yang Kuasa. Yang perlu dipersiapkan adalah kita harus siap menerima surat panggilan pemberhentian hidup dari Tuhan...hehe....(terlalu dramatis ya). Intinya kita harus siap sedia setiap waktu.

Oh ya, kemarin pas hari raya Wafat Tuhan Yesus, di dalam khotbahnya Romo sempat mengiatkan, "bahwa Tuhan memanggil hidup kita, tidak berurutan. Jadi, yang duluan meninggal tidak mesti dimulai dari yang usianya tua, tetapi yang muda bahkan yang masih bayi pun bisa dipanggil setiap waktu. So' yang merasa masih muda jangan kePedean dulu...hehe..."

Tidak perlu takut akan akhir hidup ini atau takut akan saat Tuhan memanggil hidup kita. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah membuat dan mengisi kehidupan ini lebih berarti, berarti bagi sesama dan bagi Tuhan tentunya. Sehingga nantinya kita tidak akan kecewa dengan hidup kita saat akhir hidup kita telah tiba. 

 wah, wah ... wah, kata-kataku sekarang terlalu religius dan sudah mirip para pemimpin agama...hehe... but anything, semoga tetap menjadi berkat dan bisa saling berbagi dan belajar tentang kehidupan ini. :D

"Sugeng Paskah bagi yang merayakanya, semoga Sengsara. Wafat, dan Kebangkita Kristus menjadi teladan bagi kita untuk berani memperjuangkan kebenaran meskipun perjuangan yang harus dilalui sungguh berat. Tetap semangat menjalani hidup bagi kita semua. GBU :D

Selasa, 25 Maret 2014

Ingat 5% Bakat dan 95% Kerja Keras....& Ingat Thomas Alva Edison :D

Sudah bulan Maret...dan sudah akhir bulan. 

5% Bakat dan 95% Kerja Keras.
Aku jadi ingat kenangan masa lalu, waktu duduk di bangku SMA. Di jamanku penjurusan untuk program IPA, IPS, dan Bahasa dimulai di kelas 2 atau kelas XI. Ada suatu yang memprihatinkan bagiku saat mau memilih jurusan. Sebelum memasuki dan memilih penjurusan biasanya disuatu sekolah ada namanya tes psikologi, di sekolahku waktu itu juga ada. Hasil tes psikologiku waktu itu menyarankan bahwa aku lebih cocok di jurusan IPS. Tetapi setelah bersharing-sharing dengan om/lik.ku, akhirnya ku putuskan untuk memilih dan masuk jurusan IPA. Selain ada tes psikologi biasanya untuk bisa masuk ke jurusan, akan dilihat juga nilai-nilai pelajaran yang mengarah ke jurusan yang dipilih. Apesnya waktu itu nilai-nilai pelajaran-ku yang mengarah ke jurusan IPA bisa dibilang mepet. Yang paling lumayan adalah pelajaran Biologi, yah cukup jauh dari standar ketuntasan minimallah, nilai Kimia sangat dekat bahkan sellisih dikit dari standar ketuntasan minimal, matematika juga demikian tetapi lebih lumayan dari kimia. Maklum sejak SD - SMP aku tak begitu tertarik dengan dunia hitung-menghitung. Dan yang paling mengagetkan nilai fisikaku tidak diisi di saat kenaikan kelas/ di akhir kelas X. Katanya guru wali waktu itu, "jika ada pelajaran yang tidak diisi nilainya, hal itu dikarenakan nilainya sangat tidak tuntas." Hahaha..... bisa dibayangkan nilai fisika.ku saat mau masuk penjurusan tidak ada... beruntungnya sekolahku tidak terlalu ketat untuk masalah penjurusan ini, dan lebih mengutamakan minat. Dan yang menejutkan kini aku lulusan pendidikan fisika...hehe mantab bukan. Tapi meski nilai fisika.ku diakhir kelas X tidak diisi, tapi di kelas XI-XII, aku berjuang mati-matian hingga akhirnya aku pun dapat sedikit mengejar ketertinggalanku pada fisika, dan waktu mau mendaftar ke Universitas, guru fisika kelas X itu pun akhirnya mau menuliskan nilai fisika.ku yang lama hilang itu...hehehe...
Itu cerita singkat perjalanan.ku memilih jurusan di SMA.

Dan kini aku benar-benar sudah lulus dari pendidikan fisika. Dan sebentar lagi menjadi guru. Memang sekarang belum menjadi guru di sekolah, tetapi baru menjadi guru les privat dan guru tentor di bimbel...hehe tapi, aku akan terus berjuang untuk melanjutkan mimpiku menjadi seorang guru - guru di sekolah. Kalian tahu tidak? Terkadang dulu waktu masih duduk di bangku kampus, aku sering ragu dan down dengan pilihan ku di pendidikan fisika, tetapi "5% bakat dan 95% kerja keras" selalu menguatkanku, dan sejarah hidupnya si-Thomas Alva Edison pun juga ikut menguatkan hidupku, kok bisa tahu?, haha ya karena, aku cari biografi si-Thomas Alva Edison dan ku suka membacanya.
Ha...kini aku mau membuktikan sekaligus uji coba hahaha....bahwa 5% bakat 95% kerja keras adalah benar seperti Thomas Alva Edison. Yah... seperti beliau.
Dan jika sudah membaca biografi beliau, selalu aku disadarkan bahwa setiap orang diciptakan unik adanya dan semua orang memiliki peluang yang sama untuk meraih mimpinya.
Mari kita kerja keras.....hehehe
Aku percaya aku di sini (pendidikan fisika) tidak kebetulan, dan aku percaya bahwa masing-masing dari kita diciptakan unik. Karena Tuhan baik.
GBU...:D