Senin, 29 April 2013

Ternyata Aku Bodoh Banget!!

Kemarin hari Minggu, 28 April 2013 ada doa Taize di Kapel di desa saya. Memang sudah cukup lama teman-teman muda di wilayah kami tidak mengikuti doa Taize lagi di lingkup Paroki. Terakhir kami ikut bareng-bareng waktu itu karena kami juga dapat tugas koor, tepatnya hari minggu bulan Agustus tahun lalu. Kemarin Kapel kami ketempatan untuk mengadakan doa Taize separoki dan kami juga ditunjuk untuk mempersiapkan koor. Tetapi bukan cerita tugas-tugas yang kami lakukan yang akan aku bagikan kepada pembaca blog ini. 
Tepatnya bulan Agustus, 2012, kami dapat tugas koor untuk doa Taize di Kapel Daratan, Minggir. Sebelum acara doa dimulai memang secara sengaja orang yang datang mengisi presensi daftar hadir dan menuliskan doa permohonannya masing-masing. Doa permohonan ini nantinya akan dibacakan oleh seorang pembaca ujub pada saat acara doa Taize dimulai. Aku juga tak ketinggalan menuliskan doa permohonan pribadiku. Karena pada waktu itu aku baru ngerjakan skripsi dan masih belum beres, maka aku secara sengaja memohon doa biar cepat lulus kuliah. Yap itu doa yang tepat menurutku pada waktu itu. Acara pun dimulai, aku dan teman-teman wilayahku bernyanyi secara semangat tetapi halus. Akhirnya tiba saat pembacaan doa ujub dan doa permohonan semua yang mengisi pun dibacakan begitu juga dengan doa permohonanku. Setelah selesai dibacakan aku sedikit bangga karena bisa mendengar doa pribadiku dibacakan di depan teman-teman dan di depan Tuhan. Sempat terpikir olehku saat itu, kenapa ya aku harus menuliskan doa pribadi itu.
Bulan April 2013, aku dan teman-teman dapat tugas koor, dan menyiapkan tempat untuk doa Taize. Seperti doa Taize tahun lalu, sebelum acara doa dimulai kami disuruh untuk menuliskan doa permohonan pribadi kami masing-masing. Teman-temanku dengan semangat menuliskan permohonannya masing-masing begitu juga adikku.

 Sesaat sebelum menuliskan doa permohonannya adikku bertanya kepadaku, "kowe nulis doa pribadi ora mas?." 
Aku pun menjawabnya spontan, "ora waelah, pas doa Taize sing Agustus mbiyen aku nulis doa Taize-ben cepet lulus kuliah- tapi dina iki aku durung lulus kuliah, sripsiku malahan yo durung rampung. Aku isin!"
Adikku pun menjawab, "yo ra popo."
Jawabku lagi, "ah rasah wae."

Acara doa Taize pun dimulai, semua doa ujubpun dibacakan. Pikiranku masih terbayang-bayang oleh kata-kataku sendiri tadi, "ah rasah wae."
....aku pun kemudian merenung, apa to yang telah aku lakukan, ya apa to?
Deg...!, aku ternyata bodoh banget!, kenapa?
Karena aku telah meremehkan Tuhan, ya aku telah meremehkan kekuatan dan mukjijat-Nya. Dan ternyata di depan teman-temanku sendiri aku tak mau mengakui kelemahanku-aku malu mengakui kelemahanku- aku takut kalau dicap anak yang bodoh karena belum juga lulus kuliah. Dan karena keegoisanku aku pun melupakan kebesaran Tuhan. Kata-kata yang pernah terucap dan tertulis, Tuhan pasti menolongku karena Dia tak akan pernah meninggalkanku lenyap saat kejadian itu.
Setelah kejadian itu aku berpikir, aku begitu bodoh ya bodoh banget, aku telah mengecewakan Tuhan, aku telah meremehkanNya. Aku tak ada bedanya dengan Petrus salah seorang murid Yesus. 
Maafkan aku Tuhan, ampuni aku Tuhan, itu kata-kata yang berulang-kali ku ucapkan kemudian.

Jangan pernah meremehkan Tuhan itu salah satu hal yang ingin ku bagi kepada kalian. Dia mungkin belum menjawab doa-doa kita, tetapi janganlah berhenti berdoa! dan terus yakinlah bahwa Dia punya rencana yang indah buat kita masing-masing.
Maafkan aku Tuhan.

GBU all :D

Rabu, 17 April 2013

Jadikan "Dia" sebagai sahabat sejati kita

mmm . . . kali ini saya punya cerita lagi untuk kalian semua yang membaca blog ini. Cerita ini masih saya ambil dari sebuah buku yang pernah saya baca. Dan beginilah ceritanya yang sengaja saya bagi terkhusus untuk kalian semua . . .

DOA ANDRE
(Harton. Ketika Burung-burung Berhenti Berdoa. Jakarta: Fidei Press, hlm. 91-97)

Ada seorang bocah kelas IV SD bernama Andre. Dia tinggal di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina. Setiap hari Andre mengambil rute melintasi daerah tanah bebatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya itu, bocah ini mampir sebentar ke gereja hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamatii oleh seorang pastor yang merasa terharu melihat sikap bocah yang lugu dan beriman itu.

"Bagaimana kabarmu Andre? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Pastor," balas Andre dengan senyumannya yang menyentuh hati Pastor itu. Pator itu begitu memperhatikan keselamatan Andre sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah itu, "Jangan menyeberang jalan raya sendirian. Setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke gereja dan saya akan menemani kami ke seberang jalan. Dengan cara itu saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Pastor."
"Mengapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di gereja setelah pulang sekolah?" tanya Pastor Miguel.
"Ya Pastor," jawab Andre. " Aku hanya ingin menyapa Tuhan Sahabatku."
Pastor itu segera meninggalkan Andre yang melewatkan waktunya di depapn altar berbicara sendiri. Tetapi kemudian Pastor Miguel bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andre kepada Sahabatnya itu.

"...Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak menyontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu potong kue dan hanya minum air putih. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa aku makan hanyalah kue ini. Terima ksih atas kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kepadanya kueku yang terakhir... Anehnya, aku merasa tidak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir, aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu, sepatu ini akan rusak, tetapi tidak apa-apa paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang mengatakan kami akan mengalami gagal panen bulan in. Beberapa orang bahkan sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi, tolong ya... Tuhan?
Ya, Engkau tahu ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tetapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang ibu. Tuhan, Engkau mau lihat lukaku? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, di sini... di sini... aku rasa Engkau tahu yang ini 'kan? Tolong jangan marahi ibuku ya...? Dia hanya sedang lelah dan khawatir akan kebutuhan makanan danbiaya sekolahku. Itulah sebabnya dia memukul aku.
Ya Tuhan, aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis cantik di kelasku, namanya Anita. Menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku?
Bagaimanapun juga, paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapa pun hanya untuk menyenangkan-Mu. Engkau adalah Sahabatku. Hei, hari ini tanggal 23 Desember. Ulang tahun-Mu tinggal dua hari lagi. Apakah Engkau gembira? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untuk-Mu. Tetapi ini kejutan untuk-Mu. Aku harap Engkau akan menyukainya.
Ops aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andre segera berdiri dan memanggil Pastor Miguel. "Pastor, aku sudah selesai bicara dengan Sahabatku. Sekarang, Pastor bisa menemani aku menyeberang jalan!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari. Andre tidak pernah absen.
Menjelang Natal, Pastor Miguel jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit sehingga dia tidak bisa memimpin aktivitas gereja. Tugas pengelolaan gereja diserahkan kepada empat suster tua yang tidak pernaj tersemyum dan selalu menyalahkan apa saja yang dilakukan orang lain. Mereka juga mengutuki orang yang mengganggu dan menyinggung mereka.
Mereka sedang berlutut sambil memegang rosario ketika Andre tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa, "Halo Tuhan...aku..."
"Kurang ajar kamu bocah! Tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa? Keluar!"

Andre begitu terkejut dan bertanya kepada para suster itu, "Di mana Pastor Miguel? Dia seharusnya membantu aku menyeberangi jalan raya... Dia selalu menyuruh aku mampir lewat pintu belakang gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus. Hari ini ulang tahun-Nya, aku punya hadiah untuk-Nya."
Ketika Andre mau mengambil hadiah itu dari dalam bajunya, seorang dari keempat suster itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata, "Keluarlah engkau bocah...Engkau akan mendapatkannya!"
Andre tidak punya pilihan lain. Ia sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya di depan gereja itu. Ia mulai menyeberang...tiba-tiba sebuah busa datang melaju kencang. Di situ ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andre melindungi hadiah untuk Sahabatnya itu di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat bus itu datang. Tidak ada waktu lagi untuk menghindar dan...Andre tertabrak dan tewas seketika itu juga. Orang-orang di sekitar berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malan itu, yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul dari mana, ada seorang pria berjubah putih dengan wajah halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang itu.
Dia menangis...
Orang-orang penasaran dan bertanya, "Maaf Tuan, apakah Tuan keluarga bocah malang ini? Apakah Tuan mengenalnya?"
Pria yang berduka itu segera berdiri danberkata, "Dia adalah sahabatku." Itu saja yang dikatakannya.
Pria itu lalu mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju Andre dan menaruhnya di dadanya. Dia lalu berdiri, menggendong tubuh Andre dan keduanya menghilang. Kerumunan orang semakin penasaran...

Pada malam Natal, Pastor Miguel sanga terkejut menerima berita kematian Andre. Pastor Miguel berkunjung ke rumah Andre untuk memastikan pria misterius berjubah putih itu. Pastor Miguel bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orangtua Andre.
"Darimana Anda tahu kalau putra Anda meniggal?"
"Seorang pria berbaju putih yang membawanya kemari," ucap ibu Andre terisak.
"Apa yang dikatakannya?"
"Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun di akelihatan sangat sedih. Sepertinya, dia begitu mengenal Andre. Dan mengenai pria itu, kami merasakan ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan. Dia lalu menyerahkan anak kami sambil tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andre dari wajahnya dan memberikan kecupan, kemudian membeisikkan sesuatu..., "jelas ayah Andre.
"Apa yang dikatakannya?"
"Dia berkata kepada Andre, " ujar san ayah, "terimakasih atas kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu, engkau akan bersamaku." Sang ayah kembali melanjutkan ceritanya, "Pastor tahhu, semuanya terasa begitu indah... Aku menangis tetapi aku tidak tahu mengapa. Aku hanya tahu aku menangis karena bahagia... Aku tidak dapat menjelaskannya, tetapi yang pasti, ketika Dia meninggalkan kami, kedamaian memenuhi hati kami. Aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku...
Aku tidak dapat melukiskan sukacita di dalam hatiku. Aku tahu putraku sudah berada di surga sekarang. Tetapi tolong katakan padakku, Pastor... siapakah pria yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di geraja?
Pastor seharusnya tahu karena Pastor selalu ada di sana setiap hari. kecuali pada waktu putraku meninggal."

Tiba-tiba Pastor Miguel merasa air matanya menetes di pipinya, kemudian dengan lutut gemetar ia berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa kecuali dengan Tuhan." 
(Sebuah kisah dari Filipina).

Yap...begitulah ceritanya teman-teman....
semoga bermanfaat bagi semuanya...
"Menjadikan Tuhan sebagai sahabat kita adalah sesuatu yang menyenangkan dan sangat indah"
Mari kita belajar bersahabat lebih dekat lagi kepada Tuhan.
Berkah Dalem :D

Kamis, 11 April 2013

Ayo Teman, Jangan Menyerah!


Aku tidak boleh menyerah di sini
Aku harus melanjutkan perjalananku sampai tuntas
Aku harus menyelesaikan semuanya sampai selesai
Saat aku merasa semuanya buntu
Saat semuanya terasa berat dan sulit
Aku harus yakin kembali
Ya yakin kembali
"Aku tidak sendirian"
Aku masih ditemani sahabat setiaku~ Tuhan
Ya Dia tak pernah meninggalkanku
Jadi, ayo bangkit kembali dan lanjutkan langkah ini
Aku tak akan menyerah!
Semuanya akan ku kerjakan semaksimal mungkin 
dan sisanya ku serahkan pada~Nya.
Aku percaya~cinta Tuhan padaku
Aku percaya~ Dia selalu mencintaiku

Gbu~ all :)

Selasa, 09 April 2013


Di dalam aku ada kegelapan
sedangkan di dalam Engkau ada cahaya
aku sendirian
tetapi Engkau tidak meninggalkan daku
aku tidak berani
tetapi Engkau membantu aku.

Aku gelisah 
tetapi di dalam Engkau ada damai
di dalam aku ada rasa pahit,
di dalam Engkau ada kesabaran 
aku tidak mengerti jalan-jalan-Mu
tetapi Engkau tahu jalanku

(D. Bonhoeffer)

Sekedar bagi-bagi... Semoga bermanfaat bagi kalian semua yang membaca blog ini.
Gbu All :D


Jumat, 05 April 2013

Hidup kita bukanlah suatu kumpulan dari pengalaman acak! Percayalah:D

Saya punya kesan terhadap satu cerita/ kisah yang saya baca dari sebuah buku dan seperti tulisan-tulisan sebelumnya saya mau membagikan kisah yang saya baca dari sebuah buku itu kepada kalian semua yang membaca blog ini. Bocoran pertama untuk kalian, kisah itu berisi tentang "keajaiban dari sebuah kalimat positif dari seorang penulis." Begini kisah/ cerita dari buku itu saya ketik persis dari buku itu . . .

KEAJAIBAN DARI SEBUAH KALIMAT POSITIF
(Anang, Y. B. Sandal Jepit Gereja. Jakarta: Penerbit Obor, hlm.171-178)

  Jangan sia-siakan setiap kesempatan untuk mengucapkan kalimat-kalimat doa! Bahkan, biarpun bukan diminta memimpin doa, misalnya sekedar memberi ucapan selamat, lakukanlah itu dengan sepenuh hati, setulus hati, dan seindah yang bisa Anda rangkai. Yakinlah, di dalam hati Anda tersimpan perbendaharaan kata-kata, pujian, yang bisa kapan saja Anda rangkai untuk memberi semangat baru bagi setiap orang yang Anda temui, termasuk tentu saja keluarga Anda.
Apakah Anda masih saling senggol saat diminta memimpin doa pambukaan? Ataukah Anda lebih sering berkeringat dingin saat diminta mendoakan sahabat yang sedang Anda jenguk di rumah sakit? Bila ya, dengarkan satu nasihat sederhana ini:

   Saya memiliki satu pengalaman yang mengejutkan dan sungguh-sungguh saya rasakan sebagai subuah keajaiban. Bagaimana mungkin sebuah harapan yang saya tulis sepuluh tahun lalu dan sekian lama saya lupakan, akhirnya bisa menjadi kenyataan yang indah. Ini dia kisahnya. Saya tuturkan khusus bagi Anda, sahabat-sahabat saya!
***

   Kebiasaan pamer foto lewat internet tanpa saya sadari merembet juga ke kehidupan nyata. Minggu lalu dengan diiringi gerimis kecil, saya ambil dua foto buah hati saya dari studio foto. Kedua foto itu memuat dua peristiwa penting bagi keluarga kami. Bingkai foto pertama memuat senyum lebar Justin-anak saya yang kedua-sedang mendekap piala pertamanya. Biarpun seorang cowok, tapi nyatanya dia bisa memenangi lomba peragaan busana daerah di sekolahnya yang diadakan hari Sabtu, sehari sebelumnya. Asal tahu saja, piala itu adalah piala pertama yang kami miliki. Bahkan, saya dan istri saya pun seumur-umur belum pernah memperoleh penghargaan dalam wujud piala.

   Foto kedua yang saya bingkai dalam ukuran 10R adalah foto sang kakak. Usianya baru beranjak 10 tahun saat ini. Jauh lebih kalem dari adiknya, sang kakak belakangan lebih suka bermain internet dan memainkan alat musik. Kami pun sebagai orang tua semampunya menyediakan apa yang dibutuhkan anak kami ini. Satu buah keyboard Yamaha PSR-S700-biarpun bukan tipe keyboard terbaik-nyatanya cukup membuat anak pertama kami ini bersemangat menarikan jarinya di atas tuts setiap sore. Keyboard yang sekarang adalah pengganti keyboard lama yang memang sudah ketinggalan zaman sejak kami beli. Ya, biarpun tiga tahun lalu kantong kami begitu cekak, namun tak memadamkan niat kami untuk membelikan alat musik untuk anak pertama kami. Alhasil, kami pun menyusuri sepanjang pertokoan Mangga Dua mencari keyboard yang layak namun sesuai dengan isi dompet kami.

   Foto yang hendak saya pasang adalah foto saat si Kakak pentas di salah satu mal. Saya sendiri yang memotretnya. Sengaja saya pilih foto dalalm pose setengah badan agar wajah si Kakak lebih terlihat. Dengan mengenakan gaun tanpa lengan warna putih, si kakak terlihat mantap memainkan nada-nada dari lagu "Love Story" dan "Love Theme" bersahutan dengan gesekan biola dari tiga rekan di sampingnya. Si Kakak memang belum menjadi pemain musik tenar. Dia masih pentas di mal, belum di hall. Sesekali tampil di radio dan belum di televisi. Tapi, pencapaian ini sungguh membuat kami terus bersyukur.

   Di dinding ruang tamu, tersisa sedikit ruang untuk memasang foto si Kakak. Setelah mencoba beberapa posisi, akhirnya saya putuskan memasang bingkai foto itu sedikit di atas bingkai foto lama yang sudah terpasang entah sedari kapan.

   Saya baru mengetukkan palu dua kali dan paku belum menancap sempurna di dinding saat mata saya tergoda untuk melirik bingkai foto lama di bawahnya.

   Deg!!
Bingkai yang sedikit berdebu itu tidak berisi foto, tapi sebuah tulisan yang saya buat bulan Oktober 1999! Sepuluh tahun silam? Ya, benar! Tulisan terbingkai itu sengaja saya potong secara rapi dari tabloid Nakita. Kertasnya mulai menguning, namun dua kolom tulisan yang mengapit foto kami (saat itu tentu saja anak kami baru satu) masih jelas terbaca. Si Kakak yang sehari-hari kami panggil dengan sapaan "Fanny" masih terlihat polos di foto sepuluh tahun silam itu. Rambut nyaris tak terlihat di kepala bulatnya.

   Dan ..., judul tulisan pendek itulah yang membuah saya tercenung hingga sesaat menghentikan ayunan palu. Saya baca lirih, "MUSIK-SAHABAT SETIA FANNY"! Astaga...!

   Jadi, sepuluh tahun silam-tanpa saya sadari-jemari saya telah menorehkan satu harapan, satu doa, satu impian lewat sebuah tulisan positif tentang anak kami ini! Sungguh saya sudah sekian lama tak hiraukan tulisan pendek itu. Namun ajaib! Kini impian sepuluh tahun silam, dan kepiawaian si Kakak memainkan nada musik yang awalnya saya pandang sekadar dua bingkai kejadian yang tak berhubungan, nyatanya telah terangkai dalam satu dinding yang sama! Satu dinding kokoh kehidupan yang dibangun-Nya untuk kami!

   Tak sabar saya meniti kalimat-kalimat yang serasa baru saya tulis sedetik lalu.

Fanny sekarang punya sahabat-sahabat setia. Mereka adalah Mozart, Bach, Bethoven, Franz Schubert, dan Charlotte Church. Setiap pagi, Fanny selalu berdendang dengan iringan orkestra klasik maupun musik gospel. Ketika musik menghentak dengan irama cepat, maka Fanny akan berbinar, tangan terayun cepat, dan celoteh akan keluar dari mulut mungilnya.

   Slah satu tempat yang paling dia sukai adalah gereja. Setiap kali umat bernyanyi dia pun akan menggerakkan tangan, bahkan kaki sambil berceloteh keras. Terima kasih Bethoven dan kawan-kawan, berkat kalian Fanny tumbuh menjadi anak yang periang dan cerdas.

   Sebuah kebetulankah? Bagi saya bukan. Sebab, saya mempercayai satu hal, bahwa hidup kita bukanlah suatu kumpulan dari pengalaman acak yang membawa kita bagaikan setangkai ranting yang hanyut di aliran sungai ke tujuan yang tidak diketahui. Kita adalah bagian dari sebuah rencana yang jauh lebih besar. Sebuah peristiwa-peristiwa kecil dan terlihat sepele, bisa jadi adalah sebuah kedipan dari Sang Pencipta sebagai pengingat atas sesuatu yang bakal terjadi di kehidupan nanti.

   Dan, bila ke dalam hidup Anda, telaj disematkan-Nya sebuah talenta berupa kepiawaian membuat tulisan, mengapa Anda masih menunda-nunda untuk merangkai kata? Susunlah tulisan-tulisan yang mengalir deras dari hati bersih Anda. Memang, membuat tulisan dengan aroma positif sering kali lebih tersendat daripada menumpahkan rangkaian kata berupa kritik, hujatan, maupun keluh kesah.

   Namun kini ingatlah, sebuah kalimat positif -entah kapan- akan tiba saatnya mengalirkan keajaiban-keajaiban yang bahkan Anda pun mungkin tak berani memimpikannya! Tulisan positif Anda apa pun ujudnya, tak peduli andai itu hanya empat baris pantun dalam blog pribadi Anda, atau dua kalimat doa umat penyela rangkaian doa Rosario, bisa jadi adalah satu ranting kecil yang tersambung dalam satu pokok kehidupan yang mengantar Anda atau orang lain ke kehidupan yang lebih baik.

   Jadi, teruslah berbagi kalimat-kalimat positif. Lewat doa atau pun sapaan. Lewat puisi atau pun narasi. Biarkan jemari dan bibir Anda menjadi kepanjangan-Nya dalam menyempurnakan alam semesta!

***

mmm . . . bagaimana ceritany? menarik bukan?... percaya pada kalimat-kalimat positif yang akan mengarahkan kita pada sesuatu yang nyata dan lebih baik, mungkin itu satu hal singkat yang saya ambil dari cerita di atas. Semoga tulisan kali ini semakin berguna bagi siapa pun yang sedang membaca blog ini.
GBU ALL... :D

Rabu, 03 April 2013

Kau yang slalu ada :D

Bingung mau nulis apa....
mmm.... aku mau nyanyi aja....
Ada salah satu lagu yang aku sukai, yang ingin ku bagikan kepada semua saja yang membaca blog ini.
Aku pertama kali mendengar lagu ini di salah satu radio di Jogja. Kebiasaan selalu mendengarkan radio di malam hari sebelum tidur sambil mencoba belajar "nggaya sok-sok'an rajin belajar-padahal aku ini pemalas" :D... Biasa mendengarkan radio untuk mengurai beban dan setres di masa-masa awal kulaih. Yap di awal-awal kuliah adalah salah satu moment yang mengkhawatirkan bagi diriku. Tetapi dari situasi yang sulit itulah aku mulai menyukai lagu-lagu rohani. Ups...lupa, lagu yang mau aku bagi adalah salah satu lagu dari "GMB", judulnya "Kau Ada", begini liriknya . . .


Dalam setiap langkahku Engkau besertaku
Menawarkan perlindungan saat badai menerjang
Saat dunia menyakitiku
Kala cinta semua palsu (mereka tinggalkanku)
 Kaulah yang ku andalkan
Kaulah perlindungan
Kaulah yang selalu ada
Teman yang abadi
Sahabat sejati
Tak perlu aku ragu denganMu
Kau ada



Pertama kali dengar lagu ini secara tidak sengaja, karena liriknya menyentuh dan benar-benar menguatkanku, langsung deh ,mencatat liriknya dan hari berikutnya cari lagu itu di internet (hehe..gak baik ya nyari di internet harusnya di toko kaset...jangan ditiru ya). Sungguh sial, aku tidak bisa menemukan lagu itu di internet, karena lagu itu tergolong baru. Yah aku tunda deh keinginanku untuk bisa punya mp3 lagu itu. Dan aku pun mencoba request di radio untuk bisa mendengarkan lagu itu. Hingga suatu saat, aku iseng-iseng mencari lagu itu lagi di internet dan akhirnya dapat deh. 
"Saat dunia menyakitiku, kala cinta semua palsu, hanya Engkau Tuhan yang ingin aku andalkan. Karena, Kaulah perlindungan, selalu ada, teman yang abadi, sahabat sejatiku, dan tak perlu aku ragu denganMu karena Kau selalu ada untukku." Mencoba menjadikan Tuhan sebagai sahabat kita, sungguh pasti akan menyenangkan.


Semoga yang ku bagikan kali ini bisa memberi manfaat bagi kalian semua yang menbaca blog ini.
Berkah Dalem :D