Minggu, 07 Juli 2019

Mulai dari Awal

Heiii Juli 2019!! Aku sudah menyapamu hehehe... Juli tahun ini. Saat menulis tulisan ini aku berposisi di Ibu Kota tercinta. Sebuah kota yang tak pernah kubayangkan akan menarikku ke sini. Di tulisan sebelumnya pernah aku ceritakan mengapa aku akhirnya pindah kerja. Pindah kerja ternyata tidaklah semudah yang dipikirkan. Ada beberapa hal yang perlu ku pertimbangkan dan sangat berat untuk melepas tempat kerja lama maupun kotanya. Karena, sejak kecil aku sudah berada di kota tersebut. Jogja, kau tetap akan selalu istimewa. 

Kota baru ini sangatlah berbeda dengan kota kecilku. Suasanannya, orangnya, budayanya, udaranya (baca: polusinya), dan semuanya sungguh berbeda. Di awal ini aku pun masih takut dan ragu. Terkadang muncul pertanyaan dalam diri, "Apakah keputusanku ini tepat? atau Apakah keputusannku ini akan menyesatkanku?" Sungguh aku khawatir. Tetapi menurutku suatu keputusan itu tidak akan pernah ada yang tepat ataupun tidak. Semuanya tergantung diri kita sendiri yang bisa mengubahnya. Jika sudah memilih ok lakukan, urusan akhirnya nanti bagaimana serahkan pada Tuhan. Jadi, aku harus maju dan menyingkirkan keraguan dalam diri ini. Berkat doa-doa dan dukungan dari orang tua, teman-teman guru, saudara, sahabat, teman seperjuangan kuliahlah yang terus menyalakan api semangat dan memadamkan keraguan dalam diri ini. Terimakasih Tuhan, Engkau sudah mengirimkan malaikat-malaikat kecil yang mendampingiku.
(https://pendoasion.wordpress.com/2014/04/21/puisi-kasih-tuhan-3/)
Besok Senin, 8 Juli 2019. Aku resmi masuk pertama kali di tempat kerja baruku. Yak, aku akan mulai dari awal lagi hehehe... tetapi tidak masalah. Aku percaya semua ini bukanlah sebuah kebetulan. Tuhan sudah mengaturnya sedemikian rupa. Tunggu aku ya tempat kerja baruku. Aku besok akan datang hehehe. -Tidak sendiri- karena aku bersama Tuhan, Dia mendampingiku, Dia menyertaiku, Dia menuntunku, Dia berada di sisi menggenggam tanganku. Jadi, sambutlah aku ya hehehe. :D :D...
Hai pengalaman baru, aku datang!!! hehehe...
Oiya, sebelumnya di kelas aku memang tidak pernah pamit secara terbuka kepada murid-muridku. Tetapi yang jelas, aku pernah bilang kepada mereka, "Kalau aku masih punya cita-cita yang akan ku kejar. Aku yang sudah menjadi guru ini, sudah bekerja ini, dan sudah seusia ini saja masih punya cita-cita. Lalu, apa cita-cita kalian!, jangan sampai kalah denganku ya!, Ayo kejar cita-cita kalian nak!." Tuhan menyertai kalian semua nak!!!
Berkah Dalem
:D

Kamis, 23 Mei 2019

Mencoba Mengandalkan dan Berserah PadaNya


Mei 2019. Hei...
Bulan Mei bagi umat Katolik adalah bulan yang spesial, karena di bulan ini ada doa Rosario yang dilakukan satu bulan penuh. Tapi itu bagi umat yang rajin hehehe... bagi yang biasa saja mungkin ada yang tidak melakukan doa tersebut. Hal itu juga sempat terjadi pada diri ini hehehe... Tapi entah kenapa tahun ini saya ingin sekali ikut doa Rosario. Dan kebetulan, doa Rosario lingkungan dilakukan di rumah Bapak, alhasil saya pun ikut terus yessss.

Ok, kali ini saya ingin berbagi tentang video di atas. Pertama kali mendengar lagu itu saat di gereja, liriknya dalam dan menyentuh. Pernah juga ikut koor menyanyikan lagu itu di yayasan sekolah tempat kerja. Senang rasanya bisa menyanyikan lagu tersebut bersama teman-teman koor. 

Kemarin pagi, entah kenapa pengen banget cari lagu tersebut di youtube, kangen banget dan ketemu, terus pagi ini saat berjaga ujian kenaikan kelas langsung saya bagi di blog ini. Semoga pengunjung ketularan semangat, setelah mendengar lagu tersebut. Akhir-akhir ini sepertinya hati ini lagi gundah hahahaha.... Tapi saya ingin tetap tersenyum biar kegundahannya hilang. Kadang saat sedang galau berat seperti hari ini, hanya pengen mencari penyemangat diri, dan biasanya banyak mendengarkan lagu-lagu penyemangat.

Kegundahan dan kegalauan ini mengingatkanku bahwa diri ini lemah.
Kerapuhan ini mengingatkanku bahwa diri ini butuh penopangNya.
Iya diri ini rapuh
Tapi karena rapuh saya bisa ingat Tuhan
Karena rapuh, saya juga bisa mengandalkan dan berserah kepadaNya sebab tanpa bantuanNya diri ini tidak bisa apa-apa dan bukanlah apa-apa.
Saya tidak menyesal diciptakan seperti ini, terimakasih ya Tuhan untuk semuanya.
Jadi ingat kutipan ayat di kitab suci (2 Kor 12:9), "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebuah kutipan yang juga menjadi pedoman teman seperjuangan sewaktu kuliah dulu, beliau seorang Frater.

Sekian dan terimakasih.
Berkah Dalem.
:D

Selasa, 23 April 2019

Terimakash Tuhan (2)

(Gambar: http://u-channel.tv/berempati-terhadap-sesama/)

Sudah April, sudah Paskah dan sudah mau akhir bulan. Bulan ini akan segera berlalu dan Paskah 2019 juga sudah mau berlalu hehehe... kok kayak sedih banget ya aku ngomongnya... hehehe... Yap, sebenarnya memang lagi sedih sih, tapi sedih yang ini sensitif jadi tidak akan aku bagi di sini. Biarlah ku simpan sendiri. Aku ingin membagi yang bahagia dan positif saja, supaya blog ini tetap positif dan pembaca ketularan positif bukan negatif dari diri ini.

Tuhan terimakasih berkali-kali lagi karena Engkau sudah memberikan pengalaman yang berharga dalam hidupku selama kemarin-kemarin ini. Ada pengalaman yang membahagiakan dan yang paling membahagiakan sudah ku tulis di cerita sebelumnya di blog ini. Tetapi ada juga pengalaman yang membuatku sedih dan mungkin hampir terpuruk hahaha... semoga aku tidak lebai ya. Tapi aku sadar dan tahu diri bahwa semua pengalaman kemarin bukanlah pengalaman yang acak dan tak jelas. Kenapa?? Karena aku pecaya semuanya sudah Kamu rangkai dan sudah sesuai rencanaMu. Dan aku juga sadar...

Di saat diri ini terpuruk, Engkau akan menguatkannnya lagi. 
Di saat hatiku remuk berantakan, Engkau merangkainya lagi menjadi utuh. 
Di saat kaki ini lemah untuk berjalan, Engkau menuntunku hingga kaki-kakiku kuat untuk melangkah lagi. 
Di saat aku tak tahu kemana lagi akan melangkah, Engkau meraih tanganku dan menuntunku. 
Di saat aku menangis, Engkau menangis bersamaku kemudian menenangkanku. 
Di saat aku khawatir hidupku ke depan, Engkau menepuk pundakku dan berkata,"Hei... Aku di sini menemani langkahmu nak, jangan takut!". 

Jadi, aku merasa tak sendiri lagi. KarenaMu aku bisa bangkit lagi. Saat aku terpuruk, masih ada keluarga yang menopangku dan menenangkanku. Masih ada juga teman-teman dan sahabatku. Terimakasih untuk semua bantuannya Tuhan. 
Oya, mulai tahun ajaran baru nanti, aku akan memulai dari nol lagi karena, ku putuskan untuk pindah kerja. Aku pernah cerita kalau masih punya mimpi yang ingin aku raih. Jika ada tempat atau kesempatan kerja di tempat lain yang lebih baik, akan aku coba. Dan ternyata sudah ku coba dan berhasil, tinggal memantabkan hati lagi. Dan aku sudah mantab.

Meskipun nanti aku sendiri, tapi aku percaya semua ini bukanlah kebetulan. Ada teman yang akan menemaniku di tempat kerja baru nanti. Ada keluarga yang mendorong dan menyemangatiku. Dan pastinya ada Engkau Tuhan yang tak pernah meninggalkanku. Meskipun sebenarnya aku ingin ada seseorang spesial yang mau menemaniku hehehe... tapi, mungkin nanti akan ketemu kalau sudah tiba saatnya. hehehe....
Terimakasih, terimakasih, terimakasih Tuhan.
KarnaMu, aku kuat.
Sekian Berkah Dalem

Rabu, 06 Februari 2019

Terimakasih Tuhan

Sudah lama tidak ngepost lagi di sini. Sepertinya mulai banyak debu blog ini hehehe. Biar saya bersihkan sebentar lalu mulai ngepost lagi. Kali ini saya mau berbagi sesuatu ...

Yang paling membahagiakan di tahun ini adalah sekarang saya sudah tidak sendiri lagi hehehe.... Terimaksih Tuhan sudah menjawab doaku. Sebenarnya sudah sejak tahun kemarin sih, tepatnya mulai bulan September tahun kemarin, sudah itu saja, cukup ya hehehe. 

Mari serius, inilah yang sebenarnya ingin saya bagi, cerita yang di atas tidak akan saya bagi di sini hahaha...

Saya mulai lupa lagi, selalu seperti ini. Dulu di awal mulai kerja, saya begitu tertarik dengan gereja di depan sekolah (baca: tempat kerja). Sempat ingin masuk ke sana sendiri dan mulai diam bersujud atau duduk di salah satu bangku gereja itu. Atau ingin ikut misa harian di pagi hari, seperti saat masih jadi anak kampus dulu juga beberapa kali ikut misa harian. Aku merindukannya, sungguh. Tapi, karena misa itu dimulai sangat pagi dan jarak rumah sampai sekolah lumayan jauh, kandaslah keinginan itu hehehe. Keinginan duduk diam di sana pun kandas karena malas ataupun malu sama teman-teman. Dan kejadian seperti ini pun terus berulang sampai saya lupa keinginan awal dulu. Maaf Tuhan.

Sekarang saya ingat lagi keinginan tersebut. Kadang mulai berpikir kenapa tidak dicoba?, Saat beban hidup ini terasa berat kenapa saya malah mulai lari dari Tuhan, kenapa tidak masuk gereja yang ada di depanku? Masuk duduk dan diam. Kenapa tidak saya lakukan? Saat diri ini tidak tenang, apa yang saya lakukan?, Sekali lagi maaf Tuhan. Besok ingatkan diri ini supaya mendekat kearahMu bukannya malah menjauh. Besok panggilah namaku supaya bisa masuk ke gereja itu. Besok tariklah tanganku supaya bisa fokus mengikutiMu. Kalau masih tidak mendengar dan tidak mau tamparlah pipiku biar sadar dan mulai mengandalkanMu lagi. Ini adalah masalah klasik yang selalu menghambatku. Terimakasih Tuhan sudah memberikan anugerah yang begitu banyak kepadaku. Untuk semua doa-doa yang sudah terjawab ataupun doa-doa yang sengaja belum Kau jawab atau tidak terjawab karena Engkau punya rencana yang terbaik untukku. Ajari diri ini untuk sabar dan pasrah kepadaMu.Terimakasih Tuhan. Amin.

Sekian postingan dari saya. Semoga menjadi berkat.
BD.