Selasa, 13 Mei 2014

Tak Perlu Takut, Mari Coba Lagi, Jangan Menyerah Karena Tepian Pasti Ada Kawan!

Mari dengarkan lagu asyik, menginspirasi, dan pasti akan membuat semangat yang mendengarkannya, apalagi yang lagi terserang penyakit galau (hehe) karena, kerjaan ataupun kegagalan yang sedang dialami. Ini lagunya dan videonya . . .
 

Jika, ada yang kurang puas dan ingin mendownload video itu, silahkan kunjungi alamat yang saya cantumkan, karena saya juga mendownloadnya dari sana, selaat menikmati dan selamat terinspirasi oleh Jkt48/ Vienda & billy.

Jujur, aku sebenarnya tidak terlalu suka dengan Jkt48, hehe bukan maksud untuk merendahkan pihak tertentu khususnya pihak Jkt48 ataupun penggemarnya. Mungkin karena aku lebih cenderung menyukai "musik-musik band", jadi aku tidak terlalu menyukai Jkt48. Tetapi entah kenapa, saat Jkt48 atau khusunya Vienda & billy/ Jkt48 lagi menyanyikan lagu itu aku langsung tertarik. Waktu itu kalau tidak salah aku dengar lagu itu dari sebuah radio, karena langsung tertarik khususnya dengan lirik-liriknya yang menyemangati, maka tanpa pikir panjang aku catat potongan-potongan lirik yang sempat aku ingat di Hp.ku, Dan tadi, aku begitu bersemangat untuk mencari video lagu itu di internet sampai akhirnya ku bagikan di blog ini, setelah mendapatkannya.

Bagian lirik yang membuatku terkesan dan paling ku ingat adalah di bagian refrenya, 

"Tepat di depan matamu ada sungai mengalir 
  Luas se-buah sungai yang besar
  Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras
  Tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah 
  Yaa, tepian pasti ada  
  Lebih percayalah pada dirimu
                  Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir
                  Cobaan sungai berat yang pedih
                  Walau tak berjalan baik
                  Walau terkadang tenggelam
                  Tak apa mengulangi lagi dan janganlah menyerah
                  Di sana pasti ada tepian
                  Suatu saat kau pasti akan sampai" (Vienda & billy/ Jkt48 - River)


Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras - tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah
Walau tak berjalan baik, walau terkadang tenggelam - tak apa mengulang lagi dan janganlah menyerah, Di sana pasti ada tepian.
 Yah... pasti ada tepian, tak perlu takut untuk mencoba, jika gagal ayo tak apa ulangi lagi dan jangan menyerah!

Aku di sini juga mau berbagi sebuah cerita, dimana harus kalian ketahui bahwa cerita itu sebenarnya jauh dari kata semangat seperti yang kutuliskan di atas ataupun seperti kata-kata di lirik lagu river.
Cerita tentang pengalama ngeles, cerita ini pernah ku singgung di cerita-cerita sebelumnya, tetapi mungkin memang belum detail. Kali ini aku akan menceritakannya lebih jelas lagi.

Waktu itu aku ngeles akan IPA kelas  XII SMA yang mau menghadapi ujian nasional. Karena, tingkatnya kelas XII dan sudah mau UN, maka soal-soalnya pun mencakup keseluruhan selama di SMA, yaitu dari kelas X - XII. Yah karena cakupan soal-soalnya itu sangat banyak, aku pun terbebani sebenarnya saat ditawari untuk ngeles anak tersebut. Perlu diketahui sebenarnya masih banyak soal-soal yang belum ku pahami dan ku mengerti dengan betul, apalagi jjika harus ngeles seorang anak yang akan menghadapi UN. Tetapi yang pertama kali terpikirkan oleh ku adalah aku harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya tak peduli pengalaman itu nantinya akan menyenangkan atau mengecewakan. Aku pun menyanggupi untuk ngeles.

Dan pada akhirnya yang terjadi selama proses ngeles anak itu, banyak soal-soal yang tidak mampu aku terangkan dengan baik dan jelas karena, ternyata begitu banyak materi yang ku lupakan. Dan yang paling membuatku makin grogi adalah aku sebenarnya belum mengerti benar dan paham benar soal-soal tersebut. Mungkin tidak semua soal sih tapi, menurutku soal yang belum mampu aku jelaskan dengan benar lebih banyak daripada soal yang ku kuasai. Hingga, sampai ke pertemuan les yang ketiga, aku coba tawarkan pada adik itu, "gimana dik mau lanjut les lagi atau tidak?, kalau mau lanjut tolong besuk ditetapkan hari lesnya ya, supaya aku bisa persiapan dahulu. Atau seandainya tidak dilanjutkan juga tidak apa-apa, karena aku juga kasihan sama kamu'e." Begitulah kata-kata terakhirku pada adik/ anak itu. Aku memang sengaja memberikan penawaran supaya tidak membuat kecewa lebih lanjut pada anak itu. Dan akhirnya, aku tidak lagi dihubungi anak itu untuk ngeles lagi. Hehe... ok, tidak apa-apa ini semua harus aku terima dengan lapang dada dan tetap semangat itulah pikirku.

Tetapi, meskipun maksud dan keinginan pikiran ingin tetap maju dari kegagalan ngeles waktu itu. Ternyata ada setitik luka kecil yang masih tertinggal dalam hatiku, setitik luka itu adalah rasa malu. Ya rasa malu, ternyata aku malu karena gagal menjelaskan dengan baik kepada anak itu. Efek malu ini ternyata terus menghinggapiku dalam perjalanan langkah ke depan. Ada perasaan malu jika aku nanti ketemu dengan anak itu. Dan yang lebih parah ada perasaan malu yang luar biasa jika aku harus ketemu teman-teman anak itu. Yah waktu itu aku pernah cerita sedikit pada anak itu, bahwa aku kenal dengan temannya pada sebuah acara di gereja di parokiku. Tapi, ngomong-ngomong kenapa aku merasa malu? Jawabannya coba ku cari dan akhirnya ku temukan. Aku tidak ingin direndahkan aku tidak mau dipandang rendah, aku tidak mau terlihat begitu bodoh. Yah... mungkin itu beberapa alasan kenapa aku malu. Aku tidak mau terlihat bodoh dan kemudian aku tidak mau dipandang rendah. Just it!. 

Efek rasa malu ini ternyata terus menyelimutiku, hingga aku mandek atau malas lagi untuk aktif di salah satu kegiatan pendampingan PIA di paroki di gereja tempatku. Dan hal ini pun berimbas pada anak-anak/ kegiatan PIA di lingkungan wilayah tempatku, walau memang tidak terlalu terasa dan terlihat, tapi aku merasakannya, meskipun itu hanyalah salah satu faktor kecil, imbas mandeknya kegiatan PIA di wilayahku.  Yang ku rasakan aku ingin mengindari ketemu dengan temannya anak yang aku les itu. Huh.... kenapa dengan diriku? 

Mari mendengarkan lagu river lagi dan bernyanyi bersama . . .
". . . Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras
  Tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah 
  Yaa, tepian pasti ada  

  Lebih percayalah pada dirimu
                  Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir
                  Cobaan sungai berat yang pedih
                  Walau tak berjalan baik
                  Walau terkadang tenggelam
                  Tak apa mengulangi lagi dan janganlah menyerah
                  Di sana pasti ada tepian
                  Suatu saat kau pasti akan sampai"

Tidak perlu ketakutan walaupun kau harus terpisah.
Yaa tepian pasti ada.
Tak apa mengulangi lagi, mencoba lagi, dan jangan menyerah
Di sana pasti ada tepian kok, ayo...!
Suatu saat kau pasti akan sampai...ayo....jangan menyerah!.

Huh...tak perlu takut gagal, tak perlu takut diremehkan dan dipandang rendah. Karena, masih ada satu orang yang percaya padamu yaitu Tuhan. Dia adalah satu-satunya yang paling mengerti dirimu. So'. . 

"Jadilah nekad dan coba lemparkan!"... 

Satu hal keinginanku aku ingin mencoba lagi, aku ingin nekat dan mencoba mencari lagi pengalaman-pengalaman lagi. Aku mau maju aku mau melanjutkan mengejar mimpiku. 

Mari teman-teman kita bangkit dari keterpurukan ataupun kegalauan kegagalan dan lanjutkan lagi mengejar mimpi-mimpi kita. Tuhan masih setia menjaga dan mendampingi langkah kita.

GBU :D

Jumat, 09 Mei 2014

Aku Belum Ketrima Lagi Untuk Menjadi Guru di Sekolah - Sabar :D

Hari rabu, 7 Mei 2014 kemarin aku mendapat informasi hasil tes Perekrutan guru IPA di suatu sekolah SMP di Yogyakarta. Hasilnya sayang sekali, aku belum beruntung lagi - aku belum ketrima jadi seorang guru yang mengajar di suatu sekolah. Huh... sedih memang, apalagi sekolah itu sudah lumayan dekat dari rumah, karena sekolah itu masih satu daerah Yogya hehe, tapi apa boleh buat, semua tetap aku terima dengan lapang dada dan tetap aku syukuri. Terimakasih Tuhan atas semua pengalamannya kemarin saat mengikuti tes, aku yakin pengalaman itu akan sangat bermanfaat buatku untuk menapaki jalan ke depan. Aku yakin Engkau pasti punya maksud dan rencana indah untukku, jadi, kegagalanku kemarin pasti akan ada gantinya lagi nanti, aku yakin Engkau sudah mempersiapkannya. Ya setidaknya itulah yang aku lakukan selama ini, aku tetap mau percaya padaNya.

Ambil positif lainya, mungkin Tuhan juga ingin aku untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya lagi sebelum benar-benar menjadi guru di sekolah nanti. Ok, aku akan melanjutkan langkahku ke depan lagi. 

Memang jujur sekolah kemarin adalah suatu sekolah Yayasan. Seperti cerita-ceritaku sebelumnya di blog ini, aku disuruh oleh PakLik.ku untuk mencoba tes CPNS. Jadi, sebenarnya saat mau dan saat mengikuti tes kemarin sempat ada keragu-raguan dalam diriku. Huh... baiklah, besok aku mau mencoba yang tes CPNS, semuanya ku serahkan padaNya, hasil akhir ku serahkan padaMu Tuhan.

Ada kebimbangan dan kekhawatiran dalam diri ini, karena usia sekarang semakin bertambah, tapi, aku mau tetap semangat dan tak perlu takut akan hidupku ke depan atau apa yang akan terjadi dengan hidupku nanti, yang pasti Tuhan selalu menuntun langkahku dan aku tak perlu takut dan bimbang. Tetap semangat, terus mencoba, tak perlu takut akan kegagalan, karena Tuhan selalu membimbingku.
"Kemana pun ku berjalan
Langkah Tuhan selalu berada di depanku
Dia menjaga langkahku
Agar kakiku tak tersentuh batu.

 Dia Bapa yang baik
Dia Bapa yang setia
Dia mengenal hatiku
Tak pernah tinggalkanku" (James Celosse - Burung nazar)

BD :D