Rabu, 15 Oktober 2014

Konsisten... Itu Sulit

Selamat bulan Oktober di tahun 2014.
Semoga di bulan Oktober ini pekerjaan kita semua lancar.

Kali ini saya mau membahas soal konsisten. 
Sepertinya sangat sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan, tidak semua orang bisa melakukannya. Kita lihat saja contohnya seperti klub sepak bola. Klub yang paling konsisten pasti akan menjadi juaranya, tidak percaya?, coba ikuti setiap pertandingannya. Dan klub yang paling konsisten yang pernah saya saksikan adalah Manchester United (MU) dengan pelatihnya yang luar biasa Sir Alex Ferguson. Meskipun sekarang pelatihnya sudah ganti dan klub ini tidak sekonsisten dulu saat Sir Alex Ferguson masih menjadi pelatihnya. Tetapi saya akui, meskipun saya bukan fansnya MU, klub itu benar-benar konsisten selama 20'an tahun. Selama 20'an tahun itu MU setiap musimnya hampir selalu menjadi juara. Jika saya dapat simpulkan, MU bisa juara terus selama 20'an tahun karena konsisten, baik konsisten dalam bermain, berlatih, gaya hidup, tidak pernah menyerah, terus bermimpi, tetap percaya, dll.

Konsisten, terus bagaimana dengan hidup kita?, Apakah kita sudah hidup dengan konsisten?, Konsisten hidup dengan apa yang sudah kita pilih sejak awal?, Konsisten dengan gaya hidup yang kita pilih?, Konsisten dalam mengejar mimpi-mimpi kita?, Konsisten dengan sikap kita?, dll. Jika mau tahu, saya menjalani hidup ini pun belum konsisten. Baik dalam mengejar mimpi, gaya hidup, pilihan hidup, dll., masih belum konsisten.

Saat ini, saya sudah menjadi seorang guru di sebuah sekolah. Dalam menjadi guru selama ini pun, saya akui belum konsisten. Belum konsisten dalam menyiapkan materi (karena, masih sering dan bahkan selalu baru bergerak menyiapkan materi satu hari sebelum mengajar), belum konsisten dalam menjadi teladan bagi siswa dan sesama (karena, biasanya hanya bisa ngomong doang, tetapi tindakan masih sama saja nol), belum konsisten dalam menjalani hidup ini (katanya mau terus dekat dengan Dia, sang pemilik hidup semua makhluk di dunia ini, tetapi kenyataanya masih saja sering menjauh dariNya).

 Hidup konsisten itu sulit ya ternyata, tidak semudah yang dilihat dan yang dikatakan. Klub MU saat dilatih oleh Sir Alex Ferguson sepertinya mudah sekali melakukan sesuatu dengan konsisten, tetapi setelah kita mengalami sendiri ternyata sulit banget untuk konsisten itu. Kunci dalam melakukan sesuatu dengan konsisten adalah mau berkorban atau istilah lainnya mau meninggalkan sesuatu yang menyenangkan menurut kita demi menjalankan sesuatu yang sudah kita janjikan sebelumnya. Nah yang paling sulit itu adalah meninggalkan hal-hal yang menyenangkan menurut kita itu, karena banyak sekali godaanya, nggih mboten?. Jika sudah berhasil mau berkorban meninggalkan hal-hal yang menyenangkan versi kita itu dijamin deh pasti hidup kita akan terus maju dengan konsisten.

Dalam menjalani hidup ini, jujur dengan sejujur-jujurnya, hidupku masih jauh dari kata konsisten, konsisten dalam menjalani hidup yang baik. Masih saja tergoda untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan menurut versiku sehingga ya, hidupku tidak maju-maju dengan lancar. Selalu saja ada kalanya sudah maju sedikit tapi eh, mundur lagi, dan males lagi. Dalam bahasa kristiani (bukan maksud untuk memamerkan agama tertentu dan bukan maksud untuk merendahkan agama lain) di dalam kitab suci ada tertulis, "Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam percobaan."
Apa sebenarnya maksud dari kutipan kalimat tersebut?
Menurut saya, dalam menjalani hidup dengan konsisten (konsisten dalam segala hal) itu pasti banyak godaannya. Untuk itu kita dimohon dan diharapkan untuk terus berjaga-jaga- menjaga diri kita - supaya tidak terjermus dalam percobaan yang akan menyesatkan dan menggangu hidup konsisten kita. Dan sering juga kita sudah menjaga diri, tapi tetap tergoda, terus bagaimana?, Kita sudah berusaha menjaga diri untuk hidup konsisten tapi tetap sulit karena seringnya kita masih banyak tergoda. Hal tersebut terjadi karena kita masih mengandalkan kekuatan kita sendiri. Coba kita baca lagi kutipan kalimat di atas, "dan berdoalah". Nah, itu karena kita belum menyerahkan segala masaah yang kita alami kepada-Nya. Kalau dengan kekuatan kita sendiri sulit dan tentunya pasti sulit, maka marilah kita serahkan segala persoalaan kita pada Tuhan. Dia pasti akan menolong kita untuk menghadapi segala macam godaan yang mengancam diri kita.

Sekali lagi, saya akui, hidupku pun belum konsisten masih sering tergoda. Dan semangat kata-kata di atas belum sepenuhnya kujalankan, tapi ayolah kita berjuang bersama-sama untuk hidup konsisten sesuai pilihan kita masing-maisng (tentunya hidup konsisten yang positif dan baik).
GBU Puooolll :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentar-komentarmu :D

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.